Presiden Joko Widodo Dan Kisah Covid-19 Di Perayaan Imlek

Perayaan Imlek Nasional 2023 yang dihelat di lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu, (29/1/2023) dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Editor: ribut raharjo
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo 

“Waktu awal awal kita menentukan, lockdown atau tidak. Seluruh negara lockdown, waktu rapat kabinet hampir 80 persen menteri minta lockdown, tapi saat itu kita juga masih jernih dan tenang, menghitung kekuatan rakyat di bawah seperti apa,” kata Jokowi.

Ditambahkannya bahwa pemerintah memperhitungkan sebab-akibat jika mekanisme karantina wilayah ditetapkan kala itu.Bisa saja, kata dia, masyarakat melakukan tindakan tak terkendali seperti kerusuhan, mengingat kesulitan yang terjadi saat pandemi mewabah.

Sebab, lanjut Jokowi, pemerintah memiliki data kemampuan masyarakat Indonesia, yang pada akhirnya diputuskan pemerintah untuk tidak menerapkan karantina wilayah.

“Oleh sebab itu saya putuskan tidak lockdown, meskipun tekanannya lockdown, dan ternyata tidak salah. Itu kalau diputuskan lock down bisa di minus 17 saat itu, itu mengendalikan ke normalnya sangat sulit,” kata Jokowi.


Lebih jauh Jokowi mengatakan bahwa keadaan pada 2020 hingga 2022 terasa begitu sulit, karena Indonesia kebingungan mencari APD, vaksin, hingga obat-obatan.

"Kalau kita ingat tahun 2020, 2021, 2022, betapa saat pandemi masuk kita semuanya gagap, bingung, apa yang harus kita putuskan, kita bingung cari APD, kita rebutan vaksin karena semua negara mencari vaksin, kita juga kejar kejaran mencari obat," katanya.

"Pada saat puncak, kita keteteran, menyiapkan oksigen, dan kita ingat saat itu semua mall tutup, pasar tutup, bioskop tutup, tempat ibadah semua tutup, dari masjid, gereja, vihara, pure," sambungnya.

Sehingga, Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk dapat bersyukur karena telah melewati masa sulit tersebut. Bahkan, saat ini PPKM di Indonesia telah dicabut, dan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan secara langsung, salah satunya perayaan Imlek Nasional 2023 ini.

"Kita sering lupa kalau sudah enak, lupa kalau sekarang sudah normal, meskipun sekarang masih masa transisi, tapi yang saya sangat senang, sangat menghormati budaya kita," katanya.

Jokowi kemudian mengucapkan selamat tahun baru Imlek kepada seluruh warga negara Indonesia keturunan Tionghoa dari Sabang sampai Merauke.

"Seluruh warga negara Indonesia keturunan Tionghoa dari Sabang sampai Merauke yang hadir sore hari ini. Pertama saya ucapkan selamat tahun baru Imlek, Gong Xi Fa Cai. Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan selalu menyertai kita semua," kata Presiden Jokowi. (Tribun Network/mat/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved