PascaPandemi Covid-19, Kesadaran Lansia di Jogja untuk Rutin Cek Kesehatan Meningkat
Meski sederhana, pemeriksaan tensi dan kadar gula darah sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuhnya, terutama bagi warga lanjut usia.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari dua tahun tampaknya memberikan pelajaran berharga pada warga masyarakat di Yogyakarta untuk lebih menjaga kesehatan.
Khususnya bagi lansia dan penderita komorbid, yang sepanjang pandemi silam menjadi kalangan paling berisiko ketika terpapar virus.
Oleh sebab itu, setelah sebaran Covid-19 melandai, tren lansia dan komorbid untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin pun melonjak cukup signifikan.
Meski sederhana, pemeriksaan tensi dan kadar gula darah sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuhnya, terutama bagi warga lanjut usia.
Manager Marketing Hi-Lab, salah satu faskes di Kota Yogya, Deni Herdian, menandaskan, ketertarikan para lansia untuk periksa kesehatan saat ini semakin tinggi.
Menurutnya, pengalaman pandemi silam menjadikan pasiennya yang sudah berusia di atas 50 tahun pun lebih peduli dengan kondisi kesehatannya.
"Kasus Covid-19 melandai, kan, baru beberapa bulan terakhir. Tapi peningkatan lansia, atau komorbid yang rutin medical check up sudah meningkat 20 persen," cetusnya, di sela peluncuran program Komunitas Lansia di Hi-Lab Yogya, Minggu (28/1/2023).
Melihat animo tersebut, pihaknya berupaya untuk memfasilitasi dengan menggulirkan program khusus khusus Lansia Hi-Lab Golden Club (HGC).
Para lansia yang bergabung sebagai member pun mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan konsultasi dokter, untuk memantau kesehatan secara gratis.
"Karena banyak lansia yang ingin tanya-tanya dulu, kalau langsung ke dokter spesialis itu takutnya di biaya, atau apa. Nah, ini kami berikan secara cuma-cuma. Jadi, mau kapan saja datang ke Hi-Lab, ya, fasilitas itu bisa diakses gratis," jelasnya.
Menurutnya, kesadaran untuk medical check up rutin merupakan sebuah keniscayaan untuk lansia, ataupun penderita penyakit bawaan, yang sepanjang pandemi lalu menjadi penyumbang terbesar tingkat keparahan.
Bahkan, tak sedikit penderita diabetes, serta darah tinggi, yang tewas usai terpapar corona.
"Kita semua tentu tidak berharap ada pandemi lagi. Tapi, risiko itu selalu ada bagi komorbid. Karena saat ada penyakit bawaan, itu jadi pemicu yang membuat lebih parah. Makanya, lebih baik diperiksakan dulu, sebagai deteksi dini juga," ungkap Deni.
"Kalau memang ada yang tidak beres, kan, bisa langsung diobati, ke depan juga semakin tenang, ya. Semoga program ini berkontribusi memperpanjang usia harapan hidup lansia di Kota Yogya," tambahnya.
Sebagai informasi, program khusus khusus Lansia Hi-Lab Golden Club sendiri sengaja diluncurkan dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-15 Hi-Lab.
Deretan agenda pun digelar oleh faskes yang berlokasi di kawasan Kotabaru, Kota Yogya itu, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, senam sehat, hingga health talk yang ke depan bakal rutin digelar tiap bulan. (*)
Perda Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia Kulon Progo Disahkan, Ini Manfaatnya |
![]() |
---|
Berkah untuk Petugas Kebersihan di Gunungkidul, Sunadi Ucap Syukur Penglihatannya Jadi Lebih Jelas |
![]() |
---|
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Meriahkan Dies Natalis ke-16 FK UKDW |
![]() |
---|
Seorang Lansia di Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dalam Rumah, Ini Keterangan Polisi |
![]() |
---|
Lansia di Jogja Ikut Self Healing bersama Komunitas BEP, Tingkatkan Kebugaran dan Metabolisme Tubuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.