Lansia di Jogja Ikut Self Healing bersama Komunitas BEP, Tingkatkan Kebugaran dan Metabolisme Tubuh

Mereka mengikuti Latihan Gabungan ON-OG BEP Jogja Selatan yang tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempererat solidaritas

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
SELF HEALING: Puluhan lansia di Yogyakarta mengikuti self healing atau pemulihan diri sendiri untuk meningkatkan kebugaran dan metabolisme tubuh di Ndalem Ngabean Resto, Keraton Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan masyarakat lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam 17 Rumah Sehat dari seluruh Kota Yogyakarta bersama 45 pelatih dan perwakilan dari lima cabang Perkumpulan Komunitas Bio Energy Power Indonesia (PKBSI) Wilayah DIY berkumpul di Ndalem Ngabean, Keraton Yogyakarta.

Mereka mengikuti Latihan Gabungan (Latgab) ON-OG BEP Wilayah Jogja Selatan yang tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempererat solidaritas komunitas melalui terapi olah napas dan gerak khas Bio Energy Power (BEP).

Wakil Ketua PKBSI Pusat, Siti Isnindarwati atau Ning, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan implementasi nyata dari salah satu dari 15 program utama PKBSI, yaitu memperkuat silaturahmi dan semangat gotong royong antar komunitas.


“Di BEP tidak ada brand ambassador. Semua bergerak bersama. Semangatnya adalah gotong royong,” ujar Ning, Sabtu (26/7/2025).

Metode BEP sendiri merupakan hasil pengembangan Harry J Angga sejak awal 2000-an yang telah memperoleh perlindungan hak cipta.

Metode ini menggabungkan teknik pernapasan dan gerakan pada titik-titik akupresur untuk mendorong penyembuhan alami tubuh atau self-healing.

Secara ilmiah, BEP diklaim mampu meningkatkan kebugaran, metabolisme, dan keseimbangan tubuh, terutama bagi kalangan usia lanjut.


“Gerakan yang dilakukan secara baik, benar, dan teratur bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ini bukan sekadar senam biasa,” lanjut Ning.

Selain sesi latihan, kegiatan ini juga diwarnai dengan berbagai hiburan seperti lomba yel-yel antar Rumah Sehat dan permainan angklung, yang membuat suasana semakin meriah.

Antusiasme peserta lanjut usia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan menunjukkan bahwa pendekatan kesehatan berbasis komunitas masih sangat relevan.

Ketua PKBSI Wilayah DIY, Ir. Gatot Saptadi, dalam keterangan tertulisnya menyebut Latgab ini sebagai bagian dari upaya membangun komunitas yang sehat dengan nilai kekeluargaan yang kuat.


“Bukan sekadar olahraga, tetapi juga penguatan nilai-nilai sosial,” ujar Gatot. Latgab serupa rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun untuk wilayah Jogja Selatan dan Utara.

Sementara itu, dalam skala nasional, kegiatan serupa akan digelar kembali pada 23 September 2025 di Borobudur, Magelang. Ini menjadi bukti bahwa gerakan kecil dari komunitas bisa memberi dampak besar bagi kesehatan masyarakat. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved