Tahun Baru Imlek 2023

RAMALAN Cuaca saat Tahun Baru Imlek 2023 di Yogya, Hujan Deras Siang Hari, Siap-siap Banjir Cuan

Di hari Tahun Baru Imlek, Minggu 22 Januari 2023, BMKG memprediksi hujan akan turun di sejumlah daerah di DI Yogyakarta. Di daerah wisata, seperti

pixabay
RAMALAN Cuaca saat Tahun Baru Imlek 2023 di Yogya, Hujan Deras Siang Hari, Siap-siap Banjir Cuan 

Karnaval dimulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dan finish di Titik Nol.

Baca juga: PBTY XVIII 2023 Digelar Secara Offline, Bakal Diramaikan dengan Beragam Pertunjukan, Ini Jadwalnya

PBTY XVIII 2023 ini mempersembahkan 250 stan kuliner, berbagai pagelaran seni dan budaya, lomba, pameran dan bazaar.

Prakiraan Cuaca Jabodetabek

Sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) juga bakal diguyur hujan saat perayaan Imlek pada 22 Januari 2023.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan intensitas hujan itu mulai dari ringan, sedang, hingga berpeluang lebat. 

"Potensi hujan masih harus diwaspadai dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dalam durasi singkat," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Januari 2023. 

Menurut Guswanto, hujan diperkirakan berlangsung dalam durasi singkat, khususnya pada siang menjelang sore hari.

BMKG juga mengeluarkan peringatan potensi hujan di Jabodetabek untuk sepekan ke depan. 

Pada 19-25 Januari 2023, cuaca di Jabodetabek diprediksikan hujan.

Guswanto meminta warga mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan.

"Secara umum, saat ini (Januari-Februari) wilayah Jabodetabek mulai masuk periode puncak musim hujan, sehingga potensi hujan intensitas sedang-lebat diprediksikan masih dapat terjadi hingga Februari mendatang," jelas dia.

Guswanto membeberkan sejumlah faktor dinamika atmosfer yang dapat memicu potensi hujan Jabodetabek meningkat dalam sepekan ke depan.

Pertama, gelombang Kelvin aktif di sekitar wilayah Indonesia selatan akuator.

Kedua, BMKG memperkirakan Madden Jullian Oscillation (MJO) akan aktif lagi di sekitar Samudera Hindia Barat Sumatera pada akhir Januari 2023.

Ketiga, muncul pola-pola konvergensi atau perlambatan angin di Jawa bagian barat.

"Yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitarnya," ucap dia.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved