Berita Sleman Hari Ini

Dinding Cagar Budaya Ndalem Mijosastran di Sleman Retak Diduga Akibat Getaran Proyek Tol Yogya-Bawen

Sejumlah rumah di sekitar lokasi proyek pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen seksi 1, tepatnya di Kalurahan Tirtoadi rusak. Umumnya mengalami retak

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Widagdo, keluarga pemegang Ahli Waris Ndalem Mijosastran menunjukkan dinding yang retak. Ia berharap Ndalem Mijosastran segera direlokasi dari proyek pembangunan jalan tol Jogja Bawen. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah rumah di sekitar lokasi proyek pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen seksi 1, tepatnya di Kalurahan Tirtoadi rusak. Umumnya mengalami retak pada lantai dan dinding.

Tak terkecuali, cagar budaya Ndalem Mijosastran di Padukuhan Pundong II yang hingga kini tak kunjung direlokasi.

Kondisi bangunan cukup memprihatinkan. Beberapa bagian atap rusak, bahkan harus menggunakan penyangga bambu. Bagian dinding juga ada yang retak. 

"Rumah cagar budaya ini kan masih ditempati. Yang saya khawatirkan (kerusakan) itu dapat membahayakan keselamatan jiwa (penghuninya). Makanya harus segera ada penyelesaian," kata Keluarga Ahli Waris Ndalem Mijosastran, Widagdo ditemui, Selasa (17/1/2023). 

Baca juga: VIRAL Sepeda Motor Nyungsep di Genteng Milik Warga di Dusun Puntingan Magelang, Ini Kronologinya

Ndalem Mijosastran saat ini ditempati oleh adik Widagdo, bernama Winarno bersama istri dan anaknya.

Kondisi cagar budaya yang di beberapa bagian rusak dikhawatirkan dapat membahayakan keluarga.

Apalagi dindingnya juga mulai retak. 

Menurut Widagdo kerusakan tersebut akibat pengerjaan bachoe- storm di sekitar trase jalan tol.

Alat berat dan truk-truk besar yang bekerja di sekitar rumah limasan diakui mengakibatkan efek getaran yang cukup kuat.

Bahkan dirasakan seperti gempa. 

Belum lagi, akibat pengurukan jalan tol, setiap hujan deras air sumur berubah warna menjadi coklat. Tidak layak konsumsi.

Bahkan untuk keperluan mandi dan lainnya, keluarga penghuni rumah cagar budaya Ndalem Mijosastran terpaksa meminta air ke tetangga.

Pada bagian atap, beberapa titik kondisinya sudah rusak sehingga membutuhkan penyangga.

Widagdo khawatir, jika berlarut-larut dan tidak segera direlokasi maka akan membahayakan. 

"Adik saya kemarin kejatuhan genteng. Kepalanya bocor, dan dibawa ke rumah sakit," kata Widagdo. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved