Perang Rusia Vs Ukraina
Setelah Soledar Jatuh, Ukraina Bakal Tarik Pasukan dari Bakhmut
Ukraina mempertimbangkan menarik pasukan dari Bakhmut menghindari korban jatuh lebih besar dan mengantisipasi serangan lanjutan Rusia.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, KIEV - Ukraina sedang mempertimbangkan untuk mundur dari Kota Bakhmut atau Artemovsk, menyusul jatuhnya Soledar ke tangan Rusia pekan lalu.
Bakhmut dan Soledar letaknya berdekatan di wilayah Donetsk. Dikutip The Washington Post, Minggu (15/1/2023), penarikan pasukan itu mengantisipasi serangan Rusia berikutnya.
Ukraina ingin menghemat tenaga dan perbekalan. Pada 13 Januari, Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) resmi mengumumkan pembebasan Kota Soledar.
Penguasan Soledar akan menghentikan rute pasokan untuk pasukan Ukraina di garis depan yang selama ini masih cukup efektif.
Di Bakhmut, pasukan Rusia terus maju menuju daerah padat penduduk kota setelah mereka meningkatkan pengepungan lebih dari sebulan lalu.
Baca juga: Grup Wagner, Pasukan Swasta Rusia Jadi Ujung Tombak Rebut Kota Soledar
Baca juga: Soledar Jatuh ke Pasukan Rusia, Bakhmut Masih Perang Sengit Jarak Dekat
Baca juga: Polandia Akhirnya Akan Kirim Tank Leopard Buatan Jerman ke Ukraina
Posisi pasukan Ukraina terus dibombardir menggunakan rudal dan artileri berat.
“Kami telah kehilangan banyak teman dalam mempertahankan kota ini (Bakhmut),” kata seorang komandan kepada media AS itu.
“Kami tidak ingin menyerahkannya sekarang. Tapi mungkin penarikan sementara akan menyelamatkan beberapa orang kami," tambahnya seraya menyebut unitnya menderita kerugian besar.
Yuriy Skala, seorang komandan batalyon intelijen Ukraina di garis depan Bakhmut, mengatakan ia mendukung keputusan panglima tertinggi.
Skala menyebutnya penarikan itu menjadi manuver taktis dan menciptakan garis pertahanan baru jika jelas korban terlalu banyak.
The Washington Post juga mengungkapkan beberapa analis militer telah sepakat dalam skala besar, penarikan diri dari Bakhmut akan mengakibatkan kekalahan besar dari perspektif politik.
Di Soledar, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim lebih dari 700 tentara Ukraina tewas dan 300 senjata di samping sebuah helikopter dan tiga pesawat dihancurkan.
Dilaporkan juga sembilan roket HIMARS, Olha dan Uragan juga dimusnahkan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyatakan selama jumpa pers pada Jumat pekan lalu menyatakan sukses di Soledar menentukan kelanjutan serangan.
"Pembebasan pemukiman Soledar, penting untuk kelanjutan operasi ofensif yang sukses di wilayah Donetsk, selesai pada malam 12 Januari," kata Konashenko.
Militer Rusia mengaitkan keberhasilan merebut kembali Soledar dengan serangan terus-menerus oleh unit pesawat, roket, dan artileri ke kota itu.
Bombardemen itu mencegah transfer amunisi, dan memblokir penarikan pasukan Ukraina ke garis pertahanan baru.
Sementara Pasukan Lintas Udara Rusia secara bersamaan menduduki titik-titik ketinggian di kota itu, dan memblokade kota.
Jatuhnya Soledar pertama kali diumumkan Wagner Group, sebuah perusahaan militer swasta Rusia, yang jadi tulang punggung penguasaan kota itu.
"Unit perusahaan militer swasta Wagner telah menguasai seluruh wilayah Soledar. Pusat kota telah dikepung, dan perang kota sedang berlangsung," kata Yevgeny Prigozhin.
Mantan Kepala Badan Antariksa Rusia Rocosmos itu kini memimpin Wagner Group. Ia berada di Soledar dan turut operasi sapu bersih, termasuk di komplek tambang garam bawah tanah Soledar.
Anggota parlemen Republik Rakyat Donetsk (DPR) Vladislav Berdichevsky menyampaikan kepada Sputnik, pembebasan Soledar berarti pembebasan sisa Donbass.
Namun, wilayah-wilayah utama di DPR tetap digempur oleh senjata buatan AS dan HIMARS, dengan intensitas tembakan yang meningkat dari hari ke hari.
Media barat umumnya telah membahas pertempuran Bakhmut selama lebih dari sebulan lalu, yang mengkhawatirkan penguasaan Rusia atas kota itu.
Jatuhnya Soledar dan Bakhmut akan menjadi kunci runtuhnya seluruh front Donbass ke tangan pasukan Rusia selama musim dingin yang keras.
Bakhmut telah menjadi pusat transportasi penting untuk memasok pasukan Ukraina di Donbass selama perang Ukraina.
Seorang pejabat AS sejak awal pekan lalu mengkonfirmasi tentara Rusia telah membuat kemajuan bertahap di kota Bakhmut, yang terletak di pinggiran barat wilayah Donetsk.(Tribunjogja.com/AlMayadeen/RussiaToday/xna)
Jose Mourinho Tinggalkan Fenerbahce Setelah Kalah di Kualifikasi Liga Champions |
![]() |
---|
Kesaksian Rekan Affan : Mobilnya Ugal-ugalan, Siapa Saja di Depannya Dihajar |
![]() |
---|
Mantan Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer Dipecat Besiktas |
![]() |
---|
Chelsea: Selamat Datang, Alejandro Garnacho! |
![]() |
---|
Serapan Pupuk Subsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 19,66 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.