Antusiasme Warga Melonjak, Operasional Bank Sampah di Kota Yogyakarta Ditingkatkan

Dengan tingkat keaktifan yang saat ini sudah semakin tinggi, aktivitas yang tadinya bergulir sekali sebulan, akan digenjot jadi satu kali tiap pekan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkot Yogyakarta
Aktivitas salah satu bank sampah di Kota Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta berupaya mendorong operasional bank sampah di wilayahnya untuk terlibat secara aktif dalam gerakan zero sampah anorganik.

Dengan tingkat keaktifan yang saat ini sudah semakin tinggi, aktivitas yang tadinya bergulir sekali sebulan, akan digenjot jadi satu kali tiap dua pekan.

Kasi Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Christina Endang Setyowati, mengatakan dampak dari gerakan zero sampah anorganik kini mulai dirasakan pengelola bank sampah.

Ia menilai, bank sampah di Kota Yogya dewasa ini semakin banyak menerima alokasi limbah anorganik dari masyarakat di lingkungannya.

"Yang jelas dalam dokumentasi kegiatan selama dua minggu ini aktivitas bank sampah meningkat. Biasanya bank sampah buka transaksi itu, kan, sebulan sekali, sekarang banyak yang buka di setiap minggu. Sehingga, warga makin terfasilitasi," katanya, Senin (16/1/2023).

Ia pun memaparkan, berdasarkan data per Desember 2022, terdapat 575 bank sampah aktif yang terbentuk di Kota Yogya.

Menurutnya, Pemkot Yogyakarta pun bakal terus menggenjot peningkatan jumlah bank sampah di wilayahnya, hingga terealisasi di setiap RW.

"Masyarakat bisa menyalurkan sampah anorganik ke bank sampah. Dalam jumlah tertentu masyarakat pun bisa mendapatkan keuntungan materi," cetusnya.

Sementara itu Ketua Bank Sampah Guyub Rukun RW 18 Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Bambang Mursasongko Daruno, menandaskan sejak diterapkan kewajiban untuk memilah sampah, warga masyarakat dengan rutin menyetorkan hasil pemilahan dari lingkup  rumah tangga ke bank sampah.

"Sekarang kami beroperasi setiap dua minggu sekali yang awalnya hanya satu bulan sekali. Karena volume yang disetorkan ke bank sampah bertambah banyak sejak diberlakukan pemilahan itu," jelasnya.

"Rata-rata yang disetorkan berupa botol bekas, besi, kardus, plastik, kawat, bahkan alumunium. Sebenarnya lumayan, sekali datang ke bank sampah warga bisa dapat Rp35 ribu-Rp50 ribu," imbuh Bambang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved