Yogyakarta Dapat Jatah Pasokan Terapi Antiviral Oral Covid-19 dari Pfizer Mulai Januari 2023
Obat itu telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Pfizer Indonesia bakal memasok terapi antiviral oral Covid-19, tablet nirmatrelvir dan tablet ritonavir.
Obat itu telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia, Nora T. Siagian, menjelaskan obat akan tersedia mulai Januari 2023 di sejumlah rumah sakit swasta dan beberapa apotek.
“Pasokannya termasuk di Yogyakarta, selain itu ada di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Bali, Medan dan Makassar,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/01/2023).
Dia mengatakan, terapi itu menggunakan Nirmatrelvir, protease inhibitor baru yang dikembangkan di laboratorium Pfizer yang dirancang untuk memblokir aktivitas protease inhibitor (Mpro) utama SARS-CoV-2, enzim yang digandakan oleh virus corona.
“Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan fasilitas kesehatan swasta untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi krisis kesehatan masyarakat ini,” tambahnya.
Nora melanjutkan, terapi oral seperti protease inhibitor dapat membantu mengurangi tingkat keparahan atau timbulnya penyakit pada pasien yang tertular Covid-19.
Oleh karena itu, pilihan pengobatan oral dapat menjadi alat penting untuk membantu mengatasi dampak global COVID-19 yang sedang berlangsung.
Dilanjutkannya, Nirmatrelvir atau Ritonavir berperan penting dalam membantu mengurangi rawat inap terkait COVID-19 dan kematian pada pasien dengan tingkat risiko yang tinggi.
Tablet dikembangkan untuk diberikan secara oral sehingga dapat diresepkan lebih awal setelah infeksi, berpotensi membantu pasien menghindari penyakit kritis yang dapat menyebabkan rawat inap dan kematian.
Terapi oral ini, kata dia, diizinkan untuk penggunaan bersyarat atau darurat di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Ia melanjutkan, Pfizer berkomitmen untuk bekerja menuju kesetaraan akses terhadap pengobatan oral Covid-19 untuk pasien berisiko tinggi yang membutuhkan, dengan tujuan untuk memberikan pengobatan oral yang aman dan efektif sesegera mungkin.
Pihak Pfizer juga menawarkan terapi oralnya melalui pendekatan penetapan harga berjenjang berdasarkan tingkat pendapatan setiap negara.
Negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas akan membayar lebih dari negara berpenghasilan rendah.
Tak hanya itu, Pfizer telah menyusun strategi komprehensif dalam kemitraan yang erat dengan pemerintah di seluruh dunia, pemimpin kesehatan global internasional, termasuk Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) WHO, dan produsen global untuk mengoptimalkan pasokan dan akses Nirmatrelvir/Ritonavir di seluruh dunia. (*)
Epidemiolog Sebut Gejala dan Cara Mencegah Penularan Varian Nimbus Covid-19 |
![]() |
---|
Antisipasi Penularan Covid-19, Dinkes Kota Yogya Pantau Kesehatan Jemaah Sepulang dari Tanah Suci |
![]() |
---|
Antisipasi Covid-19, Jemaah Haji DIY Dipindai Suhu dan Dites Swab saat Tiba di Tanah Air |
![]() |
---|
YIA Kulon Progo Waspadai Potensi Kasus COVID-19 dari Negeri Jiran |
![]() |
---|
Bupati Kulon Progo Pastikan Siap Hadapi Kasus Baru COVID-19 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.