Pakar UGM Akui Pelonggaran PPKM Turut Bantu Kekebalan Komunal Hadapi Covid-19
Keadaan di Indonesia juga kini berbanding terbalik dengan di China yang sedang krisis menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia kini sudah dicabut.
Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA pun menyebut pelonggaran PPKM turut membantu membentuk kekebalan komunal.
Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir berlebih dengan sejumlah varian Covid-19 yang ada.
Keadaan di Indonesia juga kini berbanding terbalik dengan di China yang sedang krisis menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
“Ini baru hipotesis ya. Masyarakat Indonesia ada keuntungannya dengan sedikit pelonggaran-pelonggaran PPKM itu. Jadi kita mungkin sedikit banyak sudah terpapar alamiah,” ujarnya, Selasa (10/1/2023).
Dia mengungkap, hal itu bisa dibuktikan dengan kadar antibodi masyarakat Indonesia cukup tinggi, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menurutnya, hal tersebut tidak hanya karena peran vaksin.
"Tapi juga peran terpapar infeksi alamiah, tapi kalau perlindungan yang berlebihan, seperti dalam tanda kutip berlebihan yang dilakukan China lockdown bertahun-tahun, sampai sekarang, itu ternyata tidak membuat kekebalan komunal lebih cepat daripada Indonesia, yang dilonggarkan bertahap," tambah Gunadi.
Meski demikian, Gunadi menganjurkan agar vaksinasi atau booster tetap digenjot terus.
Khususnya, bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 seperti orang dewasa dan lansia.
Dari pandangannya, dengan menggenjot angka vaksinasi, maka kekebalan komunal bisa terbentuk lagi dan meminimalisasi risiko tinggi untuk orang tua.
“Sekarang, yang booster kedua kan ditarget manula dan dewasa, maka kita dorong juga agar anak-anak di bawah 18 tahun dan enam tahun bisa dapat booster. Di atas enam tahun, boleh pakai Pfizer,” tuturnya.
Pencegahan Covid-19, kata Gunadi, bisa dilakukan banyak cara, salah satunya dengan membentuk kekebalan masyarakat agar bisa melindungi orang-orang yang tidak bisa divaksin.
Maka, masyarakat juga harus berpikir, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk kemaslahatan bersama. (*)
Epidemiolog Sebut Gejala dan Cara Mencegah Penularan Varian Nimbus Covid-19 |
![]() |
---|
FKKMK UGM Canangkan Zona Integritas Bebas Wilayah Korupsi |
![]() |
---|
Antisipasi Penularan Covid-19, Dinkes Kota Yogya Pantau Kesehatan Jemaah Sepulang dari Tanah Suci |
![]() |
---|
Antisipasi Covid-19, Jemaah Haji DIY Dipindai Suhu dan Dites Swab saat Tiba di Tanah Air |
![]() |
---|
KISAH Adinda, Alumni SMAN 8 Yogyakarta yang Bisa Kuliah Gratis di FKKMK UGM: Rasanya Kayak Mimpi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.