Tol Yogyakarta Solo

Curahan Hati Warga Terdampak Proyek Tol Yogyakarta-Solo di Sleman

Seorang warga RT 4, RW 29, Padukuhan Nglarang, Subardi, mengatakan, setidaknya terdapat tiga spanduk aspirasi berukuran 2x3 meter

TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Warga Terdampak Proyek Tol Yogya-Solo di Padukuhan Nglarang, Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta menyampaikan aspirasi pencairan ganti rugi tanah melalui pemasangan spanduk pada Jumat (6/1/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Masyarakat yang terdampak proyek pembangunan tol Yogyakarta-Solo di Sleman DI Yogyakarta lagi-lagi mencurahkan isi hati mereka.

Mereka adalah warga RW 29, Padukuhan Nglarang, Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta yang terdampak proyek Tol Yogya-Solo, tengah menyampaikan aspirasi mengenai pembangunan tol melalui pemasangan spanduk.

Seorang warga RT 4, RW 29, Padukuhan Nglarang, Subardi, mengatakan, setidaknya terdapat tiga spanduk aspirasi berukuran 2x3 meter dan 28 spanduk aspirasi berukuran 0,8x1 meter yang dibentangkan di Padukuhan Nglarang.

"Kami sangat mendukung program pemerintah (berupa) proyek nasional. Kami berkomitmen untuk menyukseskannya," katanya, kepada awak media di Padukuhan Nglarang pada Jumat (6/1/2023).

“Namun demikian, pada satu sisi, kami sebagai warga terdampak (proyek Tol Yogya-Solo) sangat berharap kepada pemerintah, kepada pihak berwenang mengenai kepastian waktunya.

Menurutnya, waktu yang dimaksud adalah pencairan ganti rugi pembangunan tol. Pasalnya, sudah lebih dari dua tahun, proyek tersebut dijalankan oleh Pemerintah RI.

"Kami mengharapkan harga ganti rugi yang wajar. Wajar yang dimaksud adalah tentunya nanti (warga yang terdampak proyek Tol Yogya-Solo) harus mampu pindah dengan biaya yang diganti oleh pemerintah tersebut," ujarnya.

Pasalnya, kini harga tanah di lokasi itu berkisar di antara Rp2,5 juta - Rp3 juta per meter persegi.

Maka dari itu pihaknya berharap kepada pihak yang berwenang untuk bisa memberikan uang ganti rugi terdampak proyek Tol Yogya-Solo setara dengan kebutuhan masyarakat.

"Seandainya itu ganti ruginya hanya Rp4 juta per meter, saya pikir bagi masyarakat masih berat. Karena, sekarang kalau mau cari tempat yang baru (harganya) sudah tinggi," imbuh Subardi.

Namun, disampaikannya, hingga kini belum terdapat bocoran harga ganti rugi tanah yang terdapak Tol Yogya-Solo di wilayah tersebut dari Pemerintah.

"Tanah di sana setidaknya ada 93 bidang. Semua RT 4 dan sebagian RT 1 dan RT 5 itu terkena (proyek Tol Yogya-Solo),” tuturnya.

“Kalau (secara keseluruhan) kurang lebih saya kira ada lima hektare, karena itu ada sepertiga kampung dan sebagian tanah-tanah yang di samping itu kena (proyek Tol Yogya-Solo)," terangnya.

Meskipun demikian, pada saat itu juga pihaknya baru mendapatkan undangan dari Pemerintah untuk melakukan diskusi penyampaian harga ganti rugi tanah.

"Baru hari ini kami mendapat kepastian diundang di Kalurahan pada 11 Januari 2023, mengenai penyampaian harga (ganti rugi tanah).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved