Pemkot Yogyakarta Sediakan 7 Drop Box Khusus Limbah B3 Rumah Tangga, Ini Lokasinya

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta merealisasikan drop box pembuangan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di tujuh titik.

Langkah tersebut ditempuh agar warga dapat memilah limbah yang sejatinya masih punya nilai kemanfaatan.

Baca juga: Lansia di Sleman Mulai Vaksin Booster Kedua 

Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, mengatakan, drop box disediakan di deretan depo sampah besar.

Namun, cetusnya, limbah B3 yang dialokasikan ke sana, tak termasuk jenis sampah industri.

"Sudah ada di depo depan Stadion Mandala Krida, lalu Nitikan juga, contohnya. Jadi, drop box diletakkan satu kesatuan dengan depo, biar masyarakat pun mudah mengakses," urai Haryoko, Rabu (21/12/2022).

"Itu cuma limbah B3 rumah tangga, seperti baterai, bohlam lampu dan handphone yang tak terpakai lagi, atau peralatan elektronik lain," imbuhnya.

Adapun drop box yang tersedia juga telah dilengkapi keterangan, supaya masyarakat tidak kebingungan saat hendak membuang. Soal metode pengolahan limbah B3, pihaknya menjalin kerja sama dengan swasta, termasuk proses penjemputanya.

"Tapi, sekarang malah kita sering keduluan sama pemulung. Ya, saat jadwal pengambilan, limbahnya sudah tidak ada. Kata petugas, yang buang banyak, tapi sudah diangkut pemulung," katanya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 21 Desember 2022: Tambah 22 Kasus Baru, 28 Pasien Sembuh

Oleh sebab itu, pihaknya pun tidak bisa memastikan, berapa jumlah limbah B3 yang terbuang di drop box setiap harinya.

Terlebih, mayoritas sampah yang masuk ke drop box sebenarnya memang masih mempunyai nilai keekonomian yang tinggi.

"Kebanyakan itu kan lampu bohlam yang mati, ya, padahal masih bisa diperbaiki. Makanya, kami tidak punya hitungannya, tapi tidak sampai lima kilo itu, sedikit yang terangkut," cetusnya. (aka)