Berita Pendidikan Hari Ini

Keren! Siswa SD Negeri Gedongkiwo Jogja Pemerkan Hasil Karya Daur Ulang Sampah

Bekerja sama dengan lembaga SPEAK Indonesia, SD Negeri Gedongkiwo memberi rangkaian penyuluhan kepada siswa-siswi, terkait kepedulian lingkungan.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Siswi SD Negeri Gedongkiwo menunjukkan hasil daur ulang sampah anorganik yang dipamerkan dalam Festival Voices for Just Climate (VCA) Goes to Schools, Rabu (21/12/22). 

TRIBUNJOGJA.COM - Problem persampahan di Kota Yogyakarta seakan menjadi fenomena panjang yang tidak kunjung terurai.

Berulang kali, kondisi darurat sampah mengancam, ketika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan terkendala aktivitasnya.

Tetapi, persoalan sampah ini tidak akan dapat terselesaikan oleh pemerintah semata, karena butuh peran serta lapisan masyarakat.

Terlebih, per 2023, Pemkot Yogyakarta sudah mewacanakan program zero sampah anorganik untuk semua kalangan.

Bukan tanpa alasan, di samping keterbatasan lahan, program tersebut juga dilaksanakan untuk menekan pembuangan sampah berbahan dasar plastik.

Baca juga: Antisipasi Darurat Sampah 2023, Pemkot Yogya Gencarkan Sosialisasi Gerakan Zero Sampah Anorganik

Ya, seperti diketahui bersama, kantong plastik adalah salah satu penyebab utama perubahan iklim. 

Pasalnya, sejak produksi hingga tahap pembuangan hingga pengelolaan, sampah plastik mengemisikan banyak gas rumah kaca ke atmosfer.

Plastik terbuat dari minyak bumi dengan proses mengubah komponen manjadi molekul kecil, atau disebut monomer.

Menyikapi hal itu, deretan sekolah di Kota Yogya pun tergerak menanamkan budaya pengelolaan, serta pemilahan sampah sejak dini. Satu di antaranya, SD Negeri Gedongkiwo, yang saat ini juga menyandang status sebagai salah satu Sekolah Adiwiyata.

Bekerja sama dengan lembaga SPEAK Indonesia, SD Negeri Gedongkiwo memberi rangkaian penyuluhan kepada siswa-siswi, terkait kepedulian lingkungan.

Dengan penekanannya adalah budaya pengelolaan sampah, yang jadi problem pelik di Kota Yogya.

Dalam Festival Voices for Just Climate (VCA) Goes to Schools yang digelar Rabu (21/12/22) pagi, deretan karya daur ulang siswa-siswi pun ditampilkan.

Mulai dari pot, tempat tissue hiasan meja, mainan anak, pigura, hingga gaun berbahan sampah plastik.

"Kita mencoba wujudkan dan ajarkan pengelolaan sampah pada anak-anak, supaya bisa dipraktekkan di lingkungan masing-masing," tandas Plh Kepala SD Negeri Gedongkiwo, Umi Hariyani.

Menurutnya, anak didik harus mampu melakukan pencegahan terjadinya pemanasan global sejak dini.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved