Berita Kota Yogya Hari Ini
Pemkot Yogyakarta Tegaskan Aktivitas Pasar Malam Jogja Tugu Expo Sudah Dihentikan
Pemkot Yogyakarta menegaskan gelaran Pasar Malam Jogja Tugu Expo telah berhenti aktivitasnya per Senin (19/22/2022) siang. Bukan tanpa sebab, selama
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta menegaskan gelaran Pasar Malam Jogja Tugu Expo telah berhenti aktivitasnya per Senin (19/22/2022) siang.
Bukan tanpa sebab, selama akhir pekan lalu, eksekutif mendapat laporan bahwa event itu tetap nekat akan digulirkan.
Padahal, pada Jumat (16/12/2022) sore silam, petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta TNI dan Polri telah menyegel venue.
Penyegelan itu ditempuh karena panitia penyelenggara Jogja Tugu Expo tidak sanggup memenuhi syarat perizinan.
Baca juga: BMKG DIY Perkirakan Fenomena La Nina Masih Berlanjut Hingga Maret 2023
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi menuturkan, pihaknya pun telah bertemu langsung dengan panitia penyelenggara, Minggu (18/12/2022) malam.
a berujar, dalam pertemuan tersebut, mereka sudah komitmen untuk menghentikan aktivitas Jogja Tugu Expo.
"Sudah ketemu, hanya mereka membutuhkan waktu untuk bongkaran saja. Mereka sudah berkomitmen dengan saya, Kapolresta dan Satpol PP, siap tutup, berhenti aktivitas," tegasnya, Senin (19/12/2022).
"Tadi malam sudah mulai mencicil bongkaran, kan. Saya rasa mereka bisa menjaga komitmen itu, bukan sekadar ditutup saja, namun harus menghentikan aktivitasnya di sana," ujar Pj Wali Kota Yogyakarta.
Sumadi pun menegaskan, sejak awal memang event Tugu Jogja Expo tidak memperoleh rekomendasi dari Dinas Kebudayaan DIY .
Tidak adanya rekomendasi itu bukan semata-mata karena faktor lalu lintas semata, tapi juga kepentingan penilaian sumbu filosofi .
"Sekarang ini sumbu filosofi sedang dalam tahap verfisikasi dari UNESCO, terkait pengajuanya sebagai warisan budaya tak benda. Itu yang saya harapkan bisa dijaga bersama-sama, ya," ungkapnya.
Karenanya, ia menandaskan, pelarangan tersebut bukan bermaksud untuk membatasi kreativitas warga di sektor pariwisata.
Baca juga: Putri Raja Keraton Solo di Laporkan ke Polisi Terkait Penganiayaan
Ditegaskannya, Pemkot pun tak pernah melarang siapapun, untuk memakai brand Malioboro atau Tugu, dalam setiap aktivitas publik.
"Menggunakan brand Malioboro boleh, tapi jangan digelar di sumbu filosofi , di sayap-sayapnya, kan, bisa itu, karena sekarang sedang proses verifikasi dari teman-teman UNESCO juga," terang Sumadi.
"Makanya, pertengahan tahun ini tidak ada tambahan event, kami mendorong event-event digulirkan di luar sumbu filosofi . Jadi, otomatis, aktivitas Tugu Jogja Expo harus dihentikan itu," imbuhnya. (aka)
