Laporan Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir : Luncurkan Dua Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Berikut laporan pengamatan BPPTKG Yogyakarta terkait aktivitas Gunung Merapi selama sepekan terakhir

Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah teramati meluncurkan guguran lava sebanyak 2 kali ke arah barat daya selama sepekan terakhir. 

Material vulkanik tercatat memiliki jarak luncur maksimal sejauh 1,6 km.

Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang 2 hingga 8  Desember 2022.

"Selain itu juga terdengar suara guguran sebanyak 3 kali dari Pos Babadan dengan intensitas suara sedang," kata Kepala BPPTK Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (11/12/2022).

Pada pekan ini, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.

Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.

Adapun terkait aktivitas kegempaan masih tergolong intens.

Gunung Merapi tercatat mengalami 473 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 35 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 185 kali gempa Fase Banyak (MP), 258 kali gempa Guguran (RF), 15 kali gempa Hembusan (DG), dan 18 kali gempa Tektonik (TT).

Pada Minggu ini juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 57 mm/jam selama 39 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 6 Desember 2022.

"Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.

Menimbang hasil pengamatan itu dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif sehingga status aktivitas yang ditetapkan adalah Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved