Pemkab Sleman Luncurkan Pasar Wage untuk Tingkatkan Geliat Transaksi Ekonomi Warga
peresmian Pasar Wage merupakan hasil inisiatif untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana Pasar Turi yang telah direvitalisasi pada 2018 lalu
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pasar Wage di Kapanewon Turi, Sleman, secara resmi dibuka pada Minggu (4/12/2022).
Peresmian Pasar Wage tersebut menambah daftar hari pasaran Jawa di Turi yang sebelumnya hanya beroperasi dua kali dalam sepekan, yakni pada hari Kliwon dan Pahing.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, RR Mae Rusmi Suryaningsih, menyampaikan peresmian Pasar Wage merupakan hasil inisiatif untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana Pasar Turi yang telah direvitalisasi pada 2018 lalu.
"Ini khususnya untuk pedagang Pasar Turi, sekarang tambah beroperasi menjadi 3 hari. Sehingga diharapkan, nanti perekonomian khususnya di sekitar Pasar Turi ini bisa lebih menggeliat," kata Mae melalui keterangan resmi Pemerintah Kabupaten Sleman.
Mae Rusmi menambahkan, kini Pasar Turi telah bermitra dengan lembaga keuangan yang sah.
Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan tidak ada lagi transaksi ilegal di Pasar Turi, terutama dalam pembayaran retribusi.
Sehingga, pada kesempatan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman sekaligus mendeklarasikan Pasar Beres atau Pasar Bebas Kredit Ilegal Menuju Sejahtera.
"Harapannya, pasar Turi ini bisa menjadi percontohan kedua sebelum seluruh pasar di Sleman menjadi Pasar Beres," jelas Mae.
Sebagai bentuk dukungan, pada kesempatan itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, terlihat hadir sekaligus meluncurkan sistem digitalisasi di Pasar Turi.
Bekerjasama dengan Bank BRI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberikan respons positif terhadap upaya penggunaan QRIS sebagai alat transaksi di Pasar Turi.
Pada pertemuan itu, Kustini Sri Purnomo menuturkan rasa bangga dengan adanya kolaborasi antara Bank BRI dengan Pemkab Sleman.
Hal itu dinilai sebagai upaya yang baik untuk melepas adanya transaksi ilegal.
Meski tidak mudah, namun Bupati Sleman mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memberantas transaksi tidak sah, termasuk transaksi melalui lembaga keuangan yang tidak resmi.
“Kalau pinjam dana itu di bank yang nyata, bukan yang ilegal. Memang tidak mudah pasar lepas dari bank ilegal, tapi monggo kita bersama-sama membersihkan pasar dari adanya transaksi yang berlebihan atau kekurangan, salah satunya dengan digitalisasi melalui lembaga keuangan yang sah,” kata Kustini.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dengan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dan Pimpinan BRI Cabang Sleman kemudian melakukan penandatanganan deklarasi Pasar Beres dan menggunting pita sebagai bentuk peresmian Pasar Wage.