Berita Pendidikan Hari Ini
Solusi Pengurangan Sampah Organik, Mahasiswa IPB Gelar Bimtek Maggot di Cangkringan
Bimtek dan pendampingan budidaya maggot dilaksanakan sejak perengahan Bulan November hingga akhir November 2022.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dalam implementasi Green Economy kawasan Pedesaan Lereng Gunung Merapi di Padukuhan Gelagah Malang, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ikut serta dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Maggot kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki Padukuhan Glagah Malang.
Kegiatan tersebut merupakan satu di antara rangkaian program Green Economy Merapi , Kerjasama Sekolah Vokasi IPB, Yayasan Sekar Arum Sejati, dan Pemerintah Kabupaten Sleman, yang berfokus pada pemanfaatan limbah pertanian dan rumah tangga sebagai pakan untuk Maggot (larva BSF) dalam Biokonversi limbah organik untuk memproduksi pupuk organik dan pakan ternak.
Ketua Pelaksana Green Economy Merapi , Muhammad Iqbal Nurulhaq menyampaikan, Bimtek dan pendampingan budidaya maggot dilaksanakan sejak perengahan Bulan November hingga akhir November 2022.
Baca juga: INSPIRATIF, Menengok Pengolahan Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot di Tegalrejo Kota Yogyakarta
"Tujuannya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat Glagahmalang, khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki terkait pengembangan Budidaya Maggot, dari mulai penetasan telur, menjadi mini larva, larva, pre pupa, pupa, sampai lalat BSF, sehingga dapat dimanfaatkan baik produk utama (larva maggot) maupun sampingannya (pupuk organik)," terang Iqbal, melalui keterangan resminya, Rabu (30/11/2022).
Larva maggot sendiri dapat digunakan sebagai pakan ikan dan juga unggas, seperti ayam.
Pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran sisa budidaya maggot dapat digunakan untuk tanaman budidaya, terutama tanaman hortikultura.
Tambahnya, Bimtek maggot dilaksanakan bekerja sama dengan PT Biomagg, Depok dan dihadiri oleh Hadi Guna sebagai narasumber kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu saja, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dukuh Glagah Malang, Bowo dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kalurahan Glagaharjo, Denny.
Baca juga: Meraup Cuan dari Budidaya Maggot Lalat Hitam
Pelaksanaan bimbingan teknis di Padukuhan Glagah Malang tersebut meliputi pemaparan teori dan dilanjutkan praktik lapangan budidaya maggot dari persiapan buk-ldidaya sampai penanganan pasca panen.
Iqbal turut menyinggung permasalahan limbah organik yang jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Pasalnya, hal itu dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
"Melalui budidaya maggot diharapkan tidak hanya akan mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan, tetapi dampak positif dari sisi ekonomi masyarakat juga dapat dirasakan," ucap dia.
"Budidaya maggot dapat menjadi salah satu solusi dalam pengurangan tumpukan sampah organik, termasuk mampu mengubah perilaku masyarakat dalam memilah sampah," tutup Iqbal. ( Tribunjogja.com )
Ribuan Mahasiswa UMY Dapat Kartu Patihan Ilustrasi Gratis dari Bebas Jam Kerja |
![]() |
---|
UII Gelar IISMA Bootcamp 2023, Dorong Mahasiswa Jelajah Dunia Global |
![]() |
---|
Begini Tips Psikolog UGM agar Anak Terhindar dari Penculikan |
![]() |
---|
UIN Sunan Kalijaga Dukung Akademisi Ciptakan Konten Lokal Khas Yogyakarta |
![]() |
---|
Sempat Viral di Medsos, Ini Penjelasan Lengkap tentang Inovasi KKN UMY di Arab Saudi |
![]() |
---|