Meraup 'Cuan' dari Budidaya Maggot Lalat Hitam
Maggot bisa digunakan untuk pakan alternatif bagi unggas maupun ikan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Budidaya lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai ladang bisnis cukup menjanjikan. Hal ini karena permintaan masyarakat terhadap telur, maupun maggot dari lalat hitam ini cukup tinggi.
Maggot bisa digunakan untuk pakan alternatif bagi unggas maupun ikan.
Ternak maggot ini salah satunya dikembangkan oleh Susilowati.
Susilowati memiliki kandang lalat hitam atau black soldier fly (BSF) di lahan seluas 2.000an meter persegi di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman.
Rangkanya terbuat dari baja ringan dan dibungkus jaring berwarna hijau.
Terlihat empat orang sedang membersihkan potongan kayu yang disusun dan direkatkan dengan karet. Itu adalah kandang tempat lalat BSF meletakkan telurnya.
Telur-telur itu dikumpulkan lalu dijual. Peminatnya ternyata banyak. Bukan hanya dari Yogyakarta, tetapi merambah hingga luar pulau Jawa, seperti Lampung, Kalimantan dan Jambi.
"Setiap dua hari sekali, panen," kata Sunardi, satu di antara karyawan yang bertugas mengelola budidaya lalat hitam tersebut, Selasa (25/1/2022).
Setiap dua hari, dari empat kandang lalat hitam dewasa, masing- masing berukuran 3 x 6 meter persegi mampu menghasilkan 800 hingga 900 gram telur.
Harga jualnya Rp 3.500 per gram. Artinya, setiap dua hari sekali kandang lalat hitam tersebut mampu menghasilkan omzet berkisar Rp 2,8 juta hingga Rp 3,1 juta.
Baca juga: Kisah Warga Ceper Klaten Budidayakan Maggot Untuk Atasi Persoalan Sampah Rumah Tangga
Menurut Sunardi, mereka yang membeli telur lalat BSF ini, umumnya akan dipelihara hingga menjadi lalat dewasa. Selanjutnya, dibudidaya hingga berubah menjadi maggot.
Alur hidupnya dimulai dari telur berubah menjadi maggot. Dua pekan kemudian menjadi pupa, lalu lalat BSF dan telur lagi. Siklus hidupnya berlangsung selama 42 hari.
"Peminatnya sekarang cukup banyak. Biasanya, yang beli telur ini akan di pelihara menjadi maggot. Untuk pakan ikan dan unggas," kata dia.
Sunardi sangat hafal bagiamana menjaga rantai produksi. Selain menjual telur, di lahan seluas 2.000 meter persegi itu juga dibangun biopond yang menampung indukan lalat hitam.
Biopond dipasang bersusun jumlahnya 36. Di tempat itu, Sunardi menunjukkan bagaimana telur ditetaskan menjadi baby maggot. Kemudian dibesarkan menjadi Pupa, hingga menjadi lalat hitam indukan yang siap bertelur.