Calon Panglima TNI
Anak Petani Asall Desa Garon Madiun Itu Kini Menjadi Calon Panglima TNI
Anak petani asal Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun itu kini telah dicalonkan menjadi Panglima TNI.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Anak petani asal Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun itu kini telah dicalonkan menjadi Panglima TNI.
Ya, Laksamana Yudo Margono resmi diajukan oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa ke DPR.
Laksamana Yudo Margono akan segera menjalani fit and proper test sebagai Panglima TNI di DPR.
Perjalanan Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI ini dimulai dari sebuah desa bernama Garon di Kabupaten Madiun Jawa Timur.
Yudo kecil menghabiskan masa remajanya di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Yudo Margono mengenyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan.
Setelah itu dia mendaftar di AAL di Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai anak seorang petani, Yudo Margono harus berjuang keras untuk mendaftar AAL di Surabaya.
Jarak Kabupaten Madiun dengan Surabaya yang cukup jauh membuat Yudo Margono harus naik bus untuk pergi ke lokasi pendaftaran.
Karena tidak memiliki sanak saudara di Kota Surabaya, Yudo Margono pun terpaksa harus tidur di masjid.
Yudo Margono menjalani proses seleksi ALL dengan penuh perjuangan.
Namun, perjuangan anak petani dari kampung itu akhirnya berbuah manis.
Yudo Margono akhirnya diterima menjadi taruna ALL.
"Kayak saya, rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo seperti yang dikutip dari Kompas.com
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang enggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," sambungnya.