Sekeluarga Ditemukan Meninggal

Jurus Pura-pura Si Anak Bontot Tolong Ayah, Ibu dan Kakak yang Tewas Tenggak Racun Racikannya

Mereka tewas diracun. Terduga pelaku adalah anak kedua alias di anak bontot mereka sendiri, yakni DDS (22).

TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM - Peristiwa sekeluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak pertama meninggal dunia terjadi di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Sekeluarga tersebut adalah Abas Ashar (Ayah), Heri Riyani (Ibu) dan Dea Khairunisa (Anak pertama).

Mereka tewas diracun. Terduga pelaku adalah anak kedua alias di anak bontot mereka sendiri, yakni DDS (22).

DDS kepada polisi mengakui bahwa dirinya lah yang meracuni ayah, ibu dan kakak kandung.

"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Anehnya, DDS lah orang yang pertama memberi tahu asisten rumah tangga keluarga, Sartinah (47), bahwa ayah, ibu dan kakaknya tergeletak tak sadarkan diri di rumah.

Hal ini diutarakan oleh Sartinah. Dia mengetahui peristiwa ini setelah ditelepon oleh anak kedua dari korban, yakni DDS, yang juga diduga adalah pelaku.

Saat itu sekitar pukul 07.30. Sartinah mengatakan, ketika dia datang ke rumah atau tempat kejadian perkara, ketiga korban sudah tergelak di kamar mandi.

Bahkan DDS juga ikut membantu anak Sartinah untuk mengevakuasi ketiga korban ke dalam kamar.

DDS sebagai terduga pelaku sama sekali tidak kabur dan tetap ikut membantu.

Kala itu, Sartinah tidak tahu kondisi para korban, apakah masih hidup atau sudah meninggal.

Satu yang bisa dirasakannya adalah tubuh korban masih terasa hangat.

"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu (DDS). Gotong semua, terus saya taruh di kasur. Ya, tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak tahu, ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," ujar wanita yang sudah 15 tahun bekerja di rumah tersebut.

AGUS Sutiarso yang merupakan kakak dari Heri Riyani–salah satu korban meninggal–menyatakan jika rumah yang juga tempat kejadian perkara (TKP) dugaan pembunuhan ini dihuni oleh empat orang. Terdiri dari ketiga korban meninggal dan anak bungsunya yang diduga adalah pelaku pembunuhan.

Menurutnya, selama ini tidak pernah ada konflik di antara anggota keluarga tersebut. Relasi antar-anggota keluarga pun selama ini dirasa Agus terjalin dengan baik. Termasuk pula dia tidak pernah mendengar ada permasalah tertentu yang terjadi di internal keluarga adiknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved