Muktamar Muhammadiyah
PROFIL Agung Danarto Calon Ketum PP Muhammadiyah 2022-2027 Asal Jogja, Dosen UIN Sunan Kalijaga YK
Masuk urutan ke-13 calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027, berikut profil, biodata, pendidikan, dan karier Agung Danarto.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Sidang Tanwir Pra Muktamar Muhammadiyah yang dilangsungkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Jumat (18/11/2022) telah memilih 39 calon Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Nantinya, satu di antara 39 calon Ketum PP Muhammadiyah yang terpilih pada Jumat itu akan menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Nama Agung Danarto, masuk dalam daftar 39 calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Baca juga: Profil 39 Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ada Adik Amien Rais
Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Agung Danarto berada di urutan ke-13 dengan perolehan suara sebanyak 147 suara.
Pemilihan calon Ketua Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 itu dilakukan melalui elektronik voting atau e-voting yang berlangsung selama 1,5 jam pada Jumat.
Dirangkum dari Wikipedia, Tribun-Timur.com, laman resmi Universitas Krisnadwipayana dan laman resmi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berikut profil Agung Danarto.
Biodata Agung Danarto

Nama dan Gelar : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
Tempat Lahir : Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Tanggal Lahir : 24 Januari 1968
Umur (per Nov 2022) : 54 tahun
Pekerjaan : Dosen, Pendakwah
Agung Danarto bekerja sebagai seorang dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, tepatnya di Fakultas Ushuludin.
Baca juga: PROFIL Haedar Nashir, Profesor Sosiologi UMY, Calon Ketua Umum Muhammadiyah 2022-2027
Riwayat Pendidikan Agung Danarto

- S1
Agung Danarto yang berada di urutan ke-13 calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 ini menempuh pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ia mendapat gelar S1 dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 1993.
- S2
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Agung Danarto lulus S2 dari IAIN Alauddin Ujung Pandang pada 1997 dan mendapat gelar Magister Agama (M.Ag.)
- S3
Pria kelahiran Kulon Progo ini kemudian melanjutkan pendidikan Strata Tiga (S3) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Agung Danarto kemudian mendapat gelar Doktor (Dr.) setelah lulus studi S3.
Baca juga: Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Lembaga Pendidikan Muhammadiyah
Riwayat Jabatan Agung Danarto di Muhammadiyah

- Ketua 1 PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (1990 - 1993)
- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY (2005 - 2010)
- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode (2010 - 2015)
- Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode (2015 - 2020)
Bukan hanya tahun ini Agung Danarto mendapat suara dalam pemilihan calon Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Diwartakan Tribun-Timur.com pada Kamis, 6 Agustus 2015 lalu, ia juga masuk daftar 13 Peraih Suara Terbanyak di Muktamar Muhammadiyah.
Kasus Plagiarisme pada 2010
Dua belas tahun yang lalu, Agung Danarto pernah terjerat kasus plagiarisme.
Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Laman resmi Universitas Krisnadwipayana dan sebuah unggahan di laman Kompasiana menyebutkan, Agung Danarto telah mengakui plagiarisme tersebut dan meminta maaf.
Kasus plagiarisme Agung Danarto terjadi saat Ramadan 2010.
Saat itu, tulisan Agung Danarto berjudul "Puasa Ramadan" dimuat di salah satu koran pada 19 Agustus 2010.
Ternyata, diketahui bahwa tulisan itu sama dengan sebuah artikel yang ditulis rekannya dan sudah dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah edisi September 2007 halaman 30-31.
Tulisan asli yang dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah itu berjudul “Puasa Ramadan dan Makna Penting Kejujuran”.
Agung Danarto tidak menyangkal kasus plagiarisme itu. Ia mengakui bahwa dirinya lalai dalam menuliskan sumber.
Namun, beberapa pihak sempat membandingkan tulisan Agung Danarto dan artikel asli di Majalah Suara Muhammadiyah yang ternyata sangat mirip, bukan hanya mengutip.
Kendati demikian, masalah telah selesai dengan jalan damai. Pernyataan damai itu dimuat di koran yang sama di tahun yang sama. (Tribunjogja.com/ANR)