Berita Bantul Hari Ini
Warga Bantul : Padat Karya Bantu Atasi Masalah Infrastruktur di Masyarakat
Program Padat Karya di Kabupaten Bantul telah dimulai pembangunan fisiknya sejak 14 November kemarin sampai 7 Desember mendatang.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Program Padat Karya di Kabupaten Bantul telah dimulai pembangunan fisiknya sejak 14 November kemarin sampai 7 Desember mendatang.
Selain mendapatkan penghasilan tambahan, masyarakat juga mendapatkan manfaat lain dengan terbangunnya infrastruktur di lingkungannya.
Seperti yang dirasakan oleh warga Padukuhan Sulang Kidul, Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis.
Mereka tengah membangun drainase untuk mengatasi masalah banjir jika hujan mengguyur wilayah tersebut.
Baca juga: Bantu Warga Terdampak Kenaikan BBM, Program Padat Karya di Bantul Kembali Digulirkan
Ketua Kelompok Padat Karya Padukuhan Sulang Kidul, Sutrisno Wardoyo mengatakan, wilayahnya memang kerap terjadi banjir karena air hujan tidak bisa mengalir dengan baik.
Ia bersama warga masyarakat lainpun menyambut baik adanya pembangunan drainase melalui program Padat Karya .
“Saat ini tengah dikerjakan drainase sepanjang 56 meter dengan tekni cor. Program ini sangat bermanfaat bagi kami, karena cuku efektif mencegah banjir di musim penghujan,” ujarnya Kamis (17/11/2022).
Selain menjadi solusi banjir, menurutnya, berjalannya program Padat Karya juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Pasalnya, program padat karya ini telah menyerap tenaga kerja dari warga sekitar sebanyak 25 orang.
Ia berharap, upah yang didapat ini dapat membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM, sekaligus mengurangi angka pengangguran.
Di tempat terpisah, warga Padukuhan Ngupit, Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis tengah mengerjakan cor blok jalan.
Dukuh Ngupit, Sutarjo mengatakan, sebanyak 26 warga tengah mengerjakan cor blok jalan desa sepanjang 176 meter dan lebar tiga meter.
Jalan yang kini tengah dikerjakan diketahui juga merupakan satu di antara akses vital yang sering dilalui masyarakat desa.
Dengan perbaikan infrastruktur ini, maka mobilitas warga akan semakin lancar dan diharapkan turut mendongkrak roda perekonomian masyarakat dalam hal aksesibilitas.