Berita Bantul Hari Ini
Bantu Warga Terdampak Kenaikan BBM, Program Padat Karya di Bantul Kembali Digulirkan
Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan bahwa program padat karya akan dimulai bulan ini.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan bahwa program padat karya akan dimulai bulan ini.
Adapun satu di antara tujuan diluncurkan padat karya di akhir tahun ini untuk membantu warga yang terdampak karena kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul , Istirul Widilastuti mengatakan kegiatan padat karya infrastruktur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 ini sebagai tindak lanjut dari surat Kementerian Keuangan untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Di mana pemerintah daerah perlu menganggarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan perluasan kesempatan kerja.
Baca juga: Program Padat Karya di Bantul Kembali Bergulir, Ada 59 Titik yang Akan Dikerjakan
“Berdasarkan hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) ada dua kegiatan sebagai tindak lanjut kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni BLT dan padat karya infrastruktur. Untuk padat karya infrastruktur ini dianggarkan Rp5,9 miliar di 59 titik atau lokasi. Per lokasi Rp100 juta,” ujarnya Selasa (1/11/2022).
Adapun dijelaskannya, tahapan padat karya sudah dimulai dengan sosialisasi, lelang pengadaan material, dan dilanjutkan pengukuhan kelompok pelaksanaan fisiknya.
Sementara tahapan pendistribusian material rencananya akan dimulai pada 13 November mendatang.
Sedangkan proses pelaksanaan fisiknya akan dimulai 14 November sampai dengan 7 Desember.
“Semoga cuaca mendukung sehingga kegiatan padat karya ini berjalan lancar,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan, infrastruktur yang dibangun setiap lokasi berbeda, namun sebagian besar adalah cor blok talud, jembatan, drainase terbuka dan drainase tertutup.
Sementara lokasi padat karya tersebar di tujuh lokasi di wilayah Kapanewon Pajangan, empat lokasi di Sedayu, tiga lokasi di Pandak, tujuh lokasi di Sewon, tiga lokasi di Bantul kota, empat lokasi di Pleret, sembilan lokasi di Imogiri, empat lokasi di Dlingo, empat lokasi di Piyungan, tiga lokasi di Bantuntapan, tiga lokasi di Jetis, dua lokasi di Bambanglipuro, tiga lokasi di Pundong, satu lokasi di Kretek, dan satu lokasi di Kasihan.
“Harapannya, dengan adanya program ini dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja. Apalagi di satu titik nanti akan mempekerjakan 26 orang yang berasal dari masyarakat sekitar. Program padat karya ini, dari mulai perencanaan dan pengerjaannya dilakukan oleh warga, sehingga hasil infrastrukturnya juga dapat dirasakan oleh warga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul , Joko Purnomo mengatakan Pemkab Bantul sengaja menggulirkan kembali program padat karya karena program ini sudah terbukti mampu memberdayakan masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran meski dalam jangka pendek.
Baca juga: Bupati Abdul Halim Sukses Wujudkan Padat Karya Sebagai Misi Ketiga Pemkab Bantul
“Program padat karya ini juga bagian dari optimalisasi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan juga dampak kenaikan harga BBM ,” ungkapnya.
Ia menerangkan, melalui program ini warga bisa mendapatkan gaji harian, dan harapannya dengan gaji tersebut dapat dibelanjakan di warung-warung sekitar.