Kronologi Korban Kecelakaan Ditolak saat Dibawa ke Puskesmas Berbah, Ini Kata Dinkes Sleman

Saat itu korban dalam kondisi gawat darurat, karena menderita patah tulang dan luka terbuka berlumur darah di pelipis.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi kecelakaan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Wonosari kilometer 9, dikabarkan ditolak saat dibawa untuk mendapat pertolongan pertama di Puskemas Berbah.

Seseorang yang membantu mengantarkan korban ke fasilitas kesehatan masyarakat itu sempat berdebat dengan pihak Puskesmas Berbah  karena korban tidak diberi pertolongan medis.

Padahal, saat itu korban dalam kondisi gawat darurat, karena menderita patah tulang dan luka terbuka berlumur darah di pelipis. 

Orang yang membantu mengantarkan korban ke Puskesmas Berbah, Sugianto, menceritakan kejadian penolakan perawatan medis itu bermula ketika ia bersama teman-temannya, termasuk di antaranya, Jimmy Priadinata, pada Minggu (13/11/2022) malam, sekira pukul 18.45 WIB sedang melakukan perjalanan menggunakan mobil ke arah Piyungan dengan melewati Jalan Wonosari. 

Sesampaimya di sebelah timur pertigaan Sekarsuli, atau sekitar Jalan Wonosari kilometer 9, Ia bersama temannya, mendapati ada sepeda motor yang mengalami kecelakaan dengan posisi melintang di jalan.

Saat itu, pengendara yang terlibat kecelakaan, dalam kondisi mata terpejam.

Mendapati peristiwa itu, Sugianto bersama temannya langsung respon cepat dengan memberhentikan laju mobil dan menyalakan lampu tanda bahaya.

Hal itu dilakukan agar pengendara yang melintas berhenti karena kondisi arus sedang ramai.

Setelah aman, selanjutnya ia menolong korban kecelakaan tersebut. 

"Korban diangkat karena itu kan pingsan. Matanya terpejam. Korban diangkat ke sisi utara dan motor juga di pinggirkan di sisi utara jalan," kata Sugianto, berbincang dengan Tribun Jogja, Senin (14/11/2022). 

Setelah mendapat pertolongan, korban sadar kemudian diberi minum.

Saat korban diberi minum, Sugianto dan temannya berinisiatif menelepon PMI Bantul untuk membawa korban ke rumah sakit.

Namun dengan pertimbangan jarak tempuh dan melihat kondisi korban, Ia bersama warga berinisiatif membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera mungkin bisa mendapat pertolongan medis. 

"Korban dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, yang notabene dari situ enggak sampai sekitaran 500an meter dari lokasi ada Puskemas berbah. Korban dibawa ke Puskesmas Berbah," kata Sugianto. 

Saat dibawa ke Puskesmas Berbah ini, dikabarkan terjadi penolakan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved