Hari Ayah

11 KUMPULAN Puisi untuk Bapak yang Telah Tiada di Hari Ayah, Ingat Dia sebagai Kenangan Terindah

Ungkapkan kerinduan kepada bapak yang telah tiada melalui puisi di Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November.

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
freepik
11 KUMPULAN Puisi untuk Bapak yang Telah Tiada di Hari Ayah, Ingat Dia Sebagai Kenangan Terindah 

TRIBUNJOGJA.COM - Ungkapkan kerinduan kepada bapak yang telah tiada melalui puisi di Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November .

Inilah saatnya kita mengungkapkan isi hati dan kerinduan terdalam untuk dia, seorang cinta pertama yang telah meninggalkan kita selama-lamanya.

Puisi ini bisa dibacakan di depan kelas oleh para murid, bisa juga Anda resapi, sembari mengingat rupa ayah dan menganggapnya sebagai kenangan terindah.

Tidak hanya itu, Anda bisa mengungkapkan perasaan di media sosial, menceritakan kepada dunia betapa Anda kangen dengan sosoknya.

Simak kumpulan puisi untuk bapak yang telah tiada sambil memperingati Hari Ayah Nasional :

Kumpulan Ucapan Hari Ayah
Kumpulan Ucapan Hari Ayah (freepik)

TITIP RINDU BUAT AYAH

Ku tak dapat menghantarkan kepergianmu.
Langit mendung turut berduka
semua riuh rendah mengingat amal kebaikanmu

Ayah,
Di bawah nisan dan kamboja ini
aku tertunduk
Kujatuhkan air mata untukmu

Ayah,
Kau yang mengajarkan aku tentang arti kehidupan
Kau yang mengajarkan aku menghargai sesama
Kini ayah pergi, pergi untuk selamanya

Tuhan,
Jika boleh aku bertemu ayah
Ku ingin memeluknya dengan penuh rasa kasih sayang
Tuhan kutahu semua itu takkan pernah terjadi
Tapi, aku hanya dapat berkata kepadamu.

BERJALAN TANPAMU

Kususuri senja hari ini,
Menatap ke arah matahari,
Namun ia perlahan pergi,
Tinggalkanku seorang diri.

Pagi tiba dengan suryanya,
Pancarkan cerahnya cahaya,
Belum usai ku sapa,
Ia berburu meninggi saja.

Kenapa?
Kenapa semua pergi tiba-tiba?
Kenapa keindahan tak bertahan lama?
Kenapa semua berlalu begitu saja?

Semua hal berubah gundah,
Semenjak kepergian ayah,
Semua hal berubah sepi,
Semenjak ayah tak lagi di sini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved