Berita PLN Terkini

PLN Perbanyak Penggunaan Biomassa di PLTU Guna Kurangi Emisi Karbon dan Berdayakan Masyarakat

PLN Perbanyak Penggunaan Biomassa di PLTU untuk Kurangi Emisi Karbon dan Berdayakan Ekonomi Masyarakat

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi saat memaparkan strategi PLN dalam mengurangi emisi karbon Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) di Sharm El Sheikh, Mesir, Minggu (6/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, MESIR - Salah satu upaya untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon dunia adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil.

Di sektor pembangkitan PT PLN (Persero) mulai mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  secara bertahap.

Namun, dalam masa transisi energi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menjelaskan saat ini PLN telah mengimplementasikan teknologi co-firing di 33 PLTU.

Sedangkan pada dua sampai tiga tahun mendatang, PLN akan menambah lagi teknologi co-firing  ini di 48 PLTU.

Evy menuturkan, teknologi co-firing ini dilakukan PLN tak sekadar mengurangi emisi.

Melalui pemberdayaan masyarakat, teknologi co-firing ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanaman tanaman biomassa bahkan ada pula yang mengelola sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan pelet untuk bahan baku co-firing sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Hingga saat ini, PLN sudah bisa memproduksi 653 GWh energi bersih yang dihasilkan dari biomassa, sehingga melalui teknologi ini PLN mampu mereduksi emisi karbon hingga 656 ribu ton CO2," ujar Evy dalam gelaran Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) di Sharm El Sheikh, Mesir, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: Hujan dan Angin Puting Beliung Landa Pekalongan, PLN Turunkan 63 Personel untuk Pemulihan Jaringan

Baca juga: Cuaca Ekstrem Melanda Semarang, PLN Fokus Pulihkan Pasokan Listrik

Dalam satu tahun, PLN membutuhkan 10 juta ton biomassa untuk bisa mengimplementasikan teknologi ini di PLTU.

Jumlah ini setara dengan 12 persen komposisi biomassa pada satu PLTU. Harapannya, dengan langkah ini PLN bisa menurunkan emisi karbon hingga 1,1 juta ton CO2 per tahun.

Tantangan ke depan, kata Evy adalah memastikan pasokan biomassa untuk teknologi co-firing ini tercukupi.

Untuk bisa mengamankan pasokan sejauh ini PLN telah mengantongi kesepakatan kerja sama dengan tiga BUMN, yaitu PT Perhutani, PT Perkebunan Nusantara dan PT Sang Hyang Seri. 

"Kami juga bekerja sama dengan seluruh Pemerintah Daerah untuk bisa mengolah sampah kota untuk menjadi jumputan sehingga bisa menjadi bahan baku biomassa," ujar Evy.

Pemerintah tak tinggal diam dalam mendukung rencana PLN ini.

Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendarti menjelaskan langkah yang dilakukan PLN sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved