Perang Rusia Ukraina

Politisi Prancis Sebut AS Akan Campakkan Zelensky Begitu Tak Dibutuhkan Lagi

Pemimpin Partai Patriot Prancis Florian Phillippot menyebut AS akan berhenti mendukung Volodymir Zelensky begitu 'bonekanya' itu tak diperlukan lagi.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Jim WATSON / AFP
Presiden AS Joe Biden duduk di Oval Office di Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada 20 Januari 2021. 

NEWS UPDATE

  • Sejumlah besar kendaraan tempur dan tentara Ukraina bersiap menyerang Kota Kherson yang sebagian dikuasai Rusia
  • Ukraina gempur kawasan permukiman di Donetsk menggunakan sistem roket HIMARS buatan AS
  • Iran akui suplai pesawat nirawak militer atau drone sebelum konlik Rusia-Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022
  • Jerman inginkan proses diplomatik lebih kuat untuk selesaikan peperangan di Ukraina meski tetap kirim bantuan senjata

TRIBUNJOGJA.COM, PARIS – Pemimpin Partai Patriot Prancis, Florian Philippot, mengatakan Washington akan berhenti mendukung Volodymir Zelensky begitu menganggap ‘bonekanya’ itu tidak lagi berguna.

"Pemerintah Amerika mulai bosan dengan Zelenskyy dan memintanya untuk bernegosiasi dengan Rusia! Ketika AS tidak lagi membutuhkan bonekanya, mereka akan menyingkirkannya, seperti biasa!" kata Philippot di akun Twitternya, Minggu (6/11/2022).

Pada Sabtu, outlet media AS, The Washington Post, melaporkan mengutip sumbernya menyebutkan elite pembantu Presiden AS Joe Biden secara pribadi meminta Ukraina menunjukkan kesiapan bernegosiasi dengan Moskow.

Permintaan tersebut tidak dimaksudkan untuk mendorong Ukraina ke meja perundingan, kata sumber tersebut, tetapi untuk memastikan pemerintah di Kiev mempertahankan dukungan dari negara-negara lain yang menghadapi kekhawatiran warga tentang durasi konflik di Ukraina.

Baca juga: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Desak Barat Berhenti Pasok Senjata ke Ukraina

Baca juga: Analisis Pakar : Kherson Jadi Penentu Pertempuran Rusia-Ukraina Jelang Musim Dingin

Pada awal Oktober, Zelenskyy menandatangani dekrit tentang implementasi keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina tentang ketidakmungkinan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejak awal operasi militer khusus Rusia di Ukraina, AS telah mengirimkan miliaran dolar bantuan militer kepada rezim Kiev. Namun para pemimpin Ukraina masih meminta bantuan lebih banyak dan lebih besar.

Presiden AS Joe Biden menyetujui paket bantuan senilai $ 1 miliar, bagian dari daftar yang pernah diajukan Zelensky. Namun tak semua kemauan Ukraina dipenuhi.

Biden sempat marah dan menegur Zelensky, dan mengatakan pemimpin Ukraina itu seharusnya dapat menunjukkan sedikit lebih banyak rasa terima kasih.

Laporan lain menunjukkan hubungan antara kedua presiden hanya menjadi lebih baik setelah Kiev masuk ke mode pengendalian kerusakan, dengan Zelensky memuji AS atas kemurahan hati dalam pengiriman senjata dan bantuan keuangan.

Gedung Putih Tidak Puas  

Pada saat yang sama, laporan lain mengatakan ada ketegangan antara Kiev dan Washington pada beberapa kesempatan.

Hal itu dipicu ketika Zelensky secara terbuka mengatakan bantuan Amerika tidak cukup untuk Ukraina. Cepat atau lambat, sikap dan pernyataan itu menyebabkan ketidakpuasan di Gedung Putih.

Jumlah bantuan AS ke Kiev tidak jelas, tetapi laporan menunjukkan antara $16 miliar dan $40 miliar. Ini berarti Ukraina penerima terbesar bantuan Amerika di abad ke-21.

Namun, paket bantuan besar-besaran dari Washington itu telah membuat banyak orang Amerika tidak puas.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved