Berita Sleman Hari Ini
Disdik Janji Cari Solusi Jika Jalan Tol Ganggu Belajar Siswa SDN Banyurejo 1
Pengerjaan jalan tol yang berdekatan dengan gedung pendidikan memang membuat kegiatan belajar siswa terganggu, tetapi sudah diantisipasi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen di seksi 1, junction Sleman hingga simpang susun Banyurejo telah diupayakan rekayasa teknik untuk menghindari bangunan gedung SDN Banyurejo 1 , di Kapanewon Tempel.
Kontan, gedung sekolah di Padukuhan Onggojayan ini tidak akan direlokasi dan lokasinya berdekatan jalan tol .
Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa, saat proses pembangunan maupun setelah jalan tol beroperasi.
Atas persoalan itu, Dinas Pendidikan Sleman berjanji akan mencari solusi.
"Kami akan komunikasikan dengan pihak sekolah dan pihak korwil (pendidikan Kapanewon), bagaimana agar proses pembangunan tidak mengganggu belajar mengajar. Kami akan pelajari dan akan kami cari solusinya," kata Kepala Disdik Sleman , Ery Widaryana, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Hindari SDN Banyurejo 1, Rekayasa Teknik Tol Jogja-Bawen Pakai MSE Wall
Pantauan di lokasi, pekerjaan pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen di seputar area SD Negeri Banyurejo 1 ini telah dimulai.
Lahan yang berada di depan gedung sekolah,-- berbatasan dengan jalan,--telah dipagar besi.
Sejumlah alat berat berada di dalam pagar besi tersebut.
Lahan bagian samping gedung sekolah juga terlihat telah diratakan dan ditimbun dengan material.
Tribunjogja.com menyempatkan berkunjung ke sekolah.
Anak-anak terlihat masih belajar seperti biasa.
Meskipun, di luar gedung sedang ada proses pembangunan jalan tol .
Saat Tribunjogja.com berada di dalam sekolah, tidak terdengar ada dentuman dari alat berat yang sedang beroperasi.
Debu juga relatif minim.
Mungkin karena alat berat sedang tidak beroperasi.
Tetapi, aktivitas di dalam sekolah masih normal seperti biasa.
Hal ini serupa dengan yang diungkapkan Kepala SDN Banyurejo 1 , Ismana.
Menurut dia, pengerjaan jalan tol yang berdekatan dengan gedung pendidikan memang membuat kegiatan belajar siswa terganggu, tetapi sudah diantisipasi.
Kegiatan belajar mengajar di dalam gedung sekolah masih berjalan normal, lancar seperti biasa.
Tidak ada pengurangan siswa, murid pun tidak mengeluh.
Semakin hari, diakui dia, anak-anak mulai terbiasa dengan kehadiran beragam alat berat yang datang di dekat gedung sekolah.
Bahkan, sesekali menjadi hiburan untuk ditonton.
"Jadi sudah terbiasa. Selama gedung sekolah ini tetap berdiri kokoh, tidak diusik, masih happy-happy aja. Kegiatan sekolah tetap berjalan normal seperti biasa," kata dia.
Sementara itu, Humas PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Danindra Ghuasmoro tidak menampik bahwa siswa SDN Banyurejo 1 pasti akan terganggu dalam proses pembangunan kontruksi jalan tol .
Tetapi semua itu sudah dikoordinasikan antara pihak kontraktor dengan pihak sekolah.
"(Sudah dikoordinasikan) untuk masalah terkait meminimalisir polusi udara dan polisi suara," kata dia.
Baca juga: Kabar Baru Tol Yogya-Bawen, Gedung SDN Banyurejo 1 Dipastikan Tak Jadi Tergerus
Diketahui, sebagian gedung SDN Banyurejo 1 semula adalah lahan terdampak pembangunan jalan tol , tetapi belum sempat dibebaskan.
Sebab pembebasan lahan SDN Banyurejo 1 ini membutuhkan proses panjang.
Lahan yang dipakai membangun gedung sekolah eksistingnya adalah tanah milik warga yang ditukar dengan tanah kas desa (TKD) Kalurahan Banyurejo sehingga membutuhkan proses ruislag atau tukar guling.
Ruislag sempat diproses.
Bahkan pihak Komite sekolah telah mengusulkan tanah pengganti ke Kalurahan Banyurejo untuk relokasi sekolah.
Menurut Danindra, sebelum ada perhitungan rekayasa teknik sebagian lahan gedung sekolah ini akan digunakan jalan tol untuk timbunan badan jalan.
Tetapi belakangan, gedung sekolah tersebut dipastikan tidak terdampak setelah dilakukan rekayasa teknik.
"Dilakukan rekayasa teknik agar tidak diperlukan relokasi bangunan sekolah," kata dia.( Tribunjogja.com )