Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Abdul Halim Tegaskan Pemkab Bantul Uruskan Kekancingan untuk Lahan Pertanian di Area Wedi Kengser
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih secara tegas mendukung penuh upaya ratusan warga petani penggarap area wedi kengser Sungai Progo.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih secara tegas mendukung penuh upaya ratusan warga petani penggarap area wedi kengser Sungai Progo yang masuk wilayah Padukuhan Nengahan, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan.
Baca juga: Warga Nengahan Kepada Bupati Halim: Kalau Pemimpinnya Begini, Yang Ada Sip Terus
Baca juga: Bupati Abdul Halim Dukung Petani Nengahan Trimurti Garap Lahan Bantaran Sungai Progo
Bupati Bantul itu menemui langsung permintaan warga penggarap wedi kengser Nengahan itu, karena mereka risau atas rencana alih fungsi lahan wedi kengser untuk penambangan pasir oleh sejumlah perusahaan penambang pasir.
“Saya melihat langsung, pemanfaatan lahan wedi kengser ini menjadi lahan produktif. Petani Nengahan di sini membuktikan lahan di bantaran Kali Progo ini bisa menghasilkan tanaman yang bisa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Abdul Halim Muslih.

“Saya mendukung penuh apa yang dilakukan warga Nengahan ini. Daripada untuk lahan penambangan (pasir), yang hanya dinikmati sejumlah orang atau kelompok. Kalau pertanian ini bisa menghidupi ratusan orang. Kami akan uruskan surat kekancingan dari Keraton, kami sudah ajukan surat palilah dari Ngarso Dalem yang menegaskan lahan wedi kengser ini untuk pertanian,” tegas orang nomor satu di Kabupaten Bantul itu.
"Intinya Pemerintah Kabupaten Bantul mendukung upaya petani untuk memperjuangkan lahan ini menjadi lahan pertanian, tidak boleh ada pertambangan lagi di lahan sini," sambungnya lagi.
Warga masyarakat Padukuhan Nengahan itu pun terlihat tenang, seusai mendapat penegasan sikap Bupati Abdul Halim Muslih tekait keberpihakannya kepada petani penggarap lahan wedi kengser Nengahan tersebut, Rabu (19/10/2022).
“Saya merasa lebih senang untuk tetap menggarap lahan pertanian yang hasilnya bisa untuk banyak orang. Saya meminta pemerintah untuk mengabulkan permohonan para petani dengan mempertahankan lahan pertanian itu. Saya cuma ingin bertani dengan tenang tanpa ada konflik," kata Mbah Warjono, warga Nengahan. (ayu)