Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Warga Nengahan Kepada Bupati Halim: Kalau Pemimpinnya Begini, Yang Ada Sip Terus
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menunjukkan sikap akrab dan humble-nya, ketika berdialog dengan warga Nengahan, Trimurti, Srandakan.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menunjukkan sikap akrab dan humble-nya, ketika berdialog dengan warga Nengahan, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Rabu (19/10/2022) sore lalu.
Tiada jarak dan basa basi dalam perbincangan orang nomor satu di Kabupaten Bantul dengan warganya. “Pripun , Pak. Ojo sap sip sap sip aja, Pak,” seloroh Abdul Halim Muslih, seusai meninjau tanaman lombok yang ditanam warga di lahan wedi kengser Sungai Progo, sembari tertawa.
Baca juga: Bupati Abdul Halim Dukung Petani Nengahan Trimurti Garap Lahan Bantaran Sungai Progo
Baca juga: Bupati Halim Ajak Pemerintahan Kalurahan Sriharjo Tingkatkan Program Kesejahteraan Masyarakat
“Lha, kalau pemimpinnya kayak gini (sambil menepuk pundak Halim, Red), ya yang ada sip terus,” lontar Mbah Warjono, seorang warga penggarap wedi kengser, yang terlihat gembira ditemui Bupati Bantul.
Abdul Halim tampak menikmati kunjungan kerjanya siang kemarin. Seusai berbicara di depan warga Nengahan di sebuah bangunan pinggir ladang dan bantaran Sungai Progo, Bupati Halim memenuhi keinginan para warga petani tersebut untuk meninjau langsung kondisi tanaman lombok di lahan wedi kengser (bantaran) sungai tersebut.

“Ini kan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memanfaatkan area bantaran sungai sebagai lahan pertanian. Pemkab mendukung upaya produktif masyarakat, utamanya dalam sektor pertanian di areal Wedi Kengser. Namun, karena sifat lahan tersebut bukanlah lahan pertanian, maka pemerintah tidak bisa memberikan bantuan,” ujar Halim.
“Namun, Pemkab mendukung upaya produktif masyarakat ini dengan berupaya, agar masyarakat penggarap lahan wedi kengser ini mendapatkan legalitas izin penggunaan lahan atau kekancingan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X,” lanjutnya.
Ia mengaku gembira, lantaran menyaksikan lansgung bukti produktifitas petani penggarap lahan wedi kengser itu. “Karena masyarakat setempat telah terbukti dapat menjadikan lahan wedi kengser menjadi lahan produktif tanpa merusak lingkungan. Semoga ke depan, dengan adanya legalitas perizinan penggunaan lahan dari Keraton, masyarakat akan semakin tenteram dan tenang dalam mengolah lahan menjadi lahan yang lebih produktif lagi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan,” tandas Bupati Abdul Halim Muslih. (ayu)