Berita DI Yogyakarta Hari Ini

BPBD DIY Petakan Kawasan Berisiko Tinggi Terdampak Banjir dan Tanah Longsor

Bencana banjir masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di wilayah DIY terutama mereka yang berada di sekitar pantai.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/ Yuwantoro Winduajie
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai bersiap mengantisipasi kemungkinan buruk akibat cuaca ekstrem pada pancaroba tahun ini.

Bencana banjir masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat di wilayah DIY terutama mereka yang berada di sekitar pantai.

Data perhitungan risiko bencana banjir di DIY pada 2021 masih dijadikan patokan BPBD DIY dalam menentukan tindakan.

Di Kabupaten Bantul misalnya, dari 17 kapanewon, hanya dua kapanewon yang tidak memiliki risiko tinggi terdampak banjir yakni Kapanewon Piyungan dan Dlingo.

Baca juga: Musim Penghujan, BPBD DIY Imbau Warga Waspada terhadap Bencana

Sisanya 15 kapanewon di Kabupaten Bantul memiliki potensi terdampak banjir meski luasan yang terdampak bervariatif.

Yakni antara 0.72 hektar di Imogiri, hingga potensi terdampak banjir paling tinggi di Kapanewon Srandakan dengan luasan area 237.09 hektar.

Kemudian di Gunungkidul, Kapanewon Nglipar memiliki potensi risiko tinggi terdampak banjir dengan area terdampak mencapai 89.55 hektar.

Lalu untuk Kota Yogyakarta, wilayah berisiko tinggi terdampak banjir berada di Kemantren Kotagede, dengan luasan area terdampak 89.57 hektar.

Sementara di Kabupaten Kulon Progo, Kapanewon Temon menjadi kawasan berisiko tinggi terdampak banjir dengan luasan area terdampak 456.48 hektar.

Kemudian di Kabupaten Sleman, kawasan berpotensi tinggi terdampak banjir berada di Kapanewon Moyudan 39.93 hektar.

"Di Perda Tata Ruang itu Kawasan banjir di Imogiri, Pundong, Kretek itu kan kalau hujan lebat di hulu air mengalir ke sana," kata Kalaksa BPBD DIY Biwara Yuswantana, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: BPBD DIY Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana Musim Pancaroba

Dia menjelaskan, selain bencana banjir, beberapa wilayah juga memiliki potensi lain yakni tanah longsor dan bencana geologi serta tsunami.

"Ada rawan bencana geologi erupsi Merapi dibagian utara. Gempa tsunami di kawasan Selatan. Kawasan longsor di pegunungan Menoreh, Kalibwang, Samigaluh dan Kokap. Lalu Pegunungan seribu itu ada Patuk sama Gedangsari," terang Biwara.

Dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar ditengah cuaca ekstream saat ini.

"Angin kencang, hujan deras harus diterima. Tetapi jangan sampai peristiwa alam menjadi bencana," ujarnya.

Pihaknya juga telah memetakan pohon-pohon yang rawan roboh baik di perkampungan maupun yang ada di tengah kota. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved