Berita Bantul
Masyarakat Dinilai Mengendorkan PSN, Kasus DBD Melonjak Hingga 802 Kasus, Tiga Meninggal
Dinkes Bantul mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk.
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
"Masyarakat menganggap istirahat saja sudah cukup. Sehingga saat mendapat layanan kesehatan dalam kondisi yang sudah terlambat," katanya.
Lebih lanjut, Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan bersama World Mosquito Program (WMP) saat ini tengah menjalankan program bertajuk Wolbachia wis Masuk Bantul atau WOW Mantul.
Sejak bulan Mei kemarin, Dinkes bersama WMP menyebar ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia, dengan demikian nyamuk ber-wolbachia yang menetas dapat kawin dengan nyamuk lokal dan dapat mematikan virus dengue penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Wolbachia, saat ini disebar di 11 kapanewon, angka populasi baru di angka 44 persen dari target 60 persen. Kita akan melakukan evaluasi pada awal Desember nanti. Kita harapkan target populasi 60 persen nyamuk wolbachia bisa tercapai Desember nanti dan itu akan terus bertumbuh di tahun berikutnya," urainya.
Namun demikian, nyamuk ber-wolbachia disebutnya adalah teknologi terapan dan merupakan upaya pendukung dan bukan yang utama untuk menekan kasus DBD.
"Yang utama dalam pengendalian nyamuk aedes aegypti, jadi tetap harus PHBS dan PSN yang perlu kita tingkatkan dan lakukan rutin," pungkasnya.(Tribunjogja)