Korea Utara Buka Suara Soal Ujicoba Rudal Balistiknya yang Melintasi Wilayah Jepang
Menurut pemerintah Korea Utara, apa yang dilakukan oleh militernya adalah upaya untuk mempertahankan diri dari ancaman militer Amerika Serikat
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Korea Utara akhirnya buka suara soal ujicoba rudal balistiknya yang melintasi wilayah Jepang pada beberapa hari yang lalu.
Menurut pemerintah Korea Utara, apa yang dilakukan oleh militernya adalah upaya untuk mempertahankan diri dari ancaman militer Amerika Serikat.
Tak hanya menjaga keamanan dalam negeri, Korea Utara mengklaim ujicoba rudal balistiknya tersebut merupakan upaya dalam melindungi keamanan negara dan perdamaian regional.
Dikutip dari Tribunnews.com, ujicoba rudal balistiknya tersebut merupakan kegiatan yang terencana dan tidak membahayakan keselamatan negara atau kawasan tetanggnya.
"Uji coba rudal kami adalah tindakan pertahanan diri yang normal dan terencana untuk melindungi keamanan negara kami dan perdamaian regional dari ancaman militer langsung AS," kata media pemerintah KCNA, mengutip juru bicara administrasi penerbangan.
Dalam melakukan ujicoba rudal balistik ini, Pemerintah Korea Utara menyebut sudah mempertimbangkan keselamatan penerbangan sipil.
Baca juga: Selasa Pagi, Rudal Balistik Korea Utara Melintasi Wilayah Jepang, Warga Sempat Diminta Berlindung
"Uji coba rudal tidak menimbulkan ancaman atau bahaya apa pun terhadap keselamatan penerbangan sipil serta keselamatan negara dan wilayah tetangga, dengan mempertimbangkan keselamatan penerbangan sipil terlebih dahulu," lanjut pemerintah Korea Utara.
Komentar dari pemerintah Korea Utara ini merupakan respon terhadap Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang mengutuk peluncuran rudal balistiknya.
"Memperhatikan dengan tegas perkembangan situasi saat ini, yang sangat mengkhawatirkan," mengenai latihan AS-Korea Selatan yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir AS USS Ronald Reagan, kata KCNA dalam sebuah pernyataan terpisah.
Seperti diketahui, AS dan Korea Selatan mengadakan latihan maritim bersama pada hari Jumat, sehari setelah Seoul mengerahkan jet tempur sebagai reaksi atas latihan pengeboman Korea Utara.
Amerika Serikat juga mengumumkan sanksi baru pada hari Jumat sebagai tanggapan atas peluncuran rudal terbaru Korea Utara. (*)