Kerusuhan Arema FC vs Persebaya
Indonesia Urutan No 2 Dunia, Tragedi Sepak Bola dengan Korban Jiwa Terbanyak Sepanjang Sejarah
Usai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Indonesia masuk urutan ke-2 dunia kategori tragedi sepak bola paling mematikan dengan korban jiwa terbanyak
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Duka mendalam bagi para korban tragedi kerusuhan pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta melaporkan ada 127 korban jiwa dari peristiwa itu, dua di antaranya adalah anggota kepolisian.
Sebanyak 34 orang tewas di tempat, di Stadion Kanjuruhan, sementara puluhan korban jiwa lainnya meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, laporan korban jiwa terus bertambah. Sampai saat artikel ini ditulis, Minggu (2/10/2022), sudah tercatat ada setidaknya 130 orang tewas akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Melansir pemberitaan Surya.co.id, sebagian korban adalah anak di bawah umur sehingga belum memiliki KTP untuk identifikasi.
Kejadian tragis kerusuhan pertandingan sepak bola Arema FC vs Persebaya pada Sabtu malam membawa Indonesia mencetak sejarah.
Usai tragedi kerusuhan Arema FC vs Persebaya yang memakan lebih dari seratus korban jiwa tersebut, Indonesia menempati urutan No. 2 di dunia dalam kategori tragedi sepak bola dengan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah.
Daftar Tragedi Sepak Bola Paling Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah
Melansir data yang dihimpun Priceonomics.com dari Wikipedia, berikut adalah daftar tragedi sepak bola paling mematikan dengan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah.

1. Tragedi Sepak Bola di Peru : 328 korban jiwa
Tragedi terjadi di El Estadio Nacional del Peru atau Stadion Nasional Peru di Distrik Lima, Peru, pada 24 Mei 1964 lalu.
Tragedi ini menewaskan 328 orang dan jadi tragedi sepak bola urutan No. 1 di dunia dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang sejarah.
2. Tragedi Sepak Bola di Indonesia : 130 korban jiwa*

Tragedi terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.
Sampai saat ini, ada 130 korban yang dilaporkan meninggal dunia.
Tidak menutup kemungkinan jumlah korban jiwa bisa bertambah, mengingat saat ini masih banyak korban yang masih dalam perawatan medis.
3. Tragedi Sepak Bola di Ghana : 126 korban jiwa
Sebuah tragedi sepak bola terjadi di The Accra Sports Stadium atau Stadion Accra Sport, di Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001. Dilaporkan ada 126 korban jiwa atas peristiwa tersebut.
4. Tragedi Sepak Bola di Inggris : 96 korban jiwa
Selanjutnya, ada tragedi di Stadion Hillsborough, di kawasan Sheffield, Inggris, pada 15 April 1989. Dalam kejadian itu, ada 96 nyawa melayang.
5. Tragedi Sepak Bola di Nepal : 93 korban jiwa
Pada 12 Maret 1988, setahun sebelum tragedi di Stadion Hillsborough, ada tragedi pilu di Nepal.
Tragedi ini terjadi di Stadion Dasharath Rangasala, kawasan Kathmandu, Nepal, dan memakan 93 korban jiwa.
6. Tragedi Sepak Bola di Guatemala : 83 korban jiwa
Sebuah tragedi sepak bola terjadi di Stadion Estadio Nacional Doroteo Guamuch Flores atau Stadion Estadio Doroteo Guamuch Flores, Kota Guatemala.
Melansir Wikipedia, kejadian yang terjadi pada 16 Oktober 1996 itu menewaskan sekitar 83 orang korban.
7. Tragedi Sepak Bola di Mesir : 79 korban jiwa
Selanjutnya, ada tragedi di Stadion Port Said atau yang kini dikenal sebagai Stadion Al Masry Club yang terletak di Port Said, Mesir.
Kejadian terjadi pada 2 Januari 2012 lalu dan menewaskan setidaknya 79 orang korban.
Masih ada tragedi sepak bola lainnya yang juga menewaskan puluhan nyawa. Ada tragedi di Argentina pada 1968, di Skotlandia pada 1971, di Afrika Selatan pada 2001 dan sebagainya.
Berikut potret data tragedi sepak bola terbesar sepanjang sejarah, yang sudah ditambah dengan tragedi di Malang baru-baru ini.

(Tribunjogja.com/ANR)