Berita Sleman Hari Ini

Puskemas di Sleman Dilengkapi Psikolog untuk Bantu Kesehatan Mental Masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (Dinkes) bukan hanya fokus memberikan pelayanan kesehatan fisik saja. Melainkan juga pada kesehatan mental di masyara

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Kegiatan Road To C20 Summit: People Caravan Roadshow dengan tema Pelayanan Kesehatan Bagi Kelompok Rentan, termasuk akses vaksin bagi transgender dan disabilitas, di Pendopo Parasamya Sleman, Jumat (30/9/2022). 

Materi yang dikonsultasikan beragam. Mulai dari masalah ekonomi, pekerjaan hingga percintaan.

Inovasi layanan ini cukup banyak peminatnya. Tiap Puskemas bisa memberikan layanan konseling 5-10 dalam satu hari. Jumlahnya mengalami peningkatan saat masa pandemi covid-19. 

"Dulu sudah ada yang konsultasi, misal saya pacaran, (melakukan) begini bahaya tidak. Tapi belum masif. Tapi setelah pandemi Covid-19 karena ada tekanan ekonomi, PHK, masalah berhubungan dengan kesehatan mental mereka, mulai banyak yang berkonsultasi. Dari percintaan juga banyak yang berkonsultasi, lalu ekonomi," kata Mantan Direktur RSUD Sleman ini. 

Layanan Mata Hati ini menjadi salah satu inovasi yang dipaparkan di C20 di Kabupaten Sleman.

Untuk diketahui, C20 atau (Civil 20) hadir di Sleman untuk merekam kerja nyata dari kelompok masyarakat di akar rumput.

Selanjutnya, akan disuarakan pada acara pertemuan tingkat tinggi C20 dalam gelaran Presidensi G20 di Bali pada November mendatang.

Di Sleman, C20 melirik apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Karena memiliki lima layanan inovasi yang inklusif bagi difabel, kelompok rentan dan marginal seperti lansia, difabel psikososial, transgender di masa pandemi Covid-19

Baca juga: Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Soal Hasil Pemeriksaan Lie Detector Ferdy Sambo

Direktur Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Chatarina Sari mengatakan, kegiatan People Caravan ini menjadi kesempatan baik untuk menunjukkan kerja nyata yang ada di akar rumput dan dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan Dinas Pemerintah di tingkat Desa sampai dengan Kabupaten secara khusus untuk kelompok marjinal, yang terdiri dari kelompok disabilitas, lansia dan transgender. 

"Salah satunya adalah akses vaksin dan penyampaian informasi yang benar menjadi fokus kerja yang telah dilakukan dalam respon covid-19. Ini menjadi contoh nyata kerja kolaboratif antara pemerintah dan lembaga masyarakat," kata Chatarina.(rif)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved