Berita Bisnis Terkini
Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu dan Tempe di Magelang Terpaksa Kurangi Produksi
Kedelai yang didatangkan dari negara Amerika Serikat itu, harganya di pasaran tembus Rp13 ribu per kilogramnya.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Tak hanya itu, dirinya juga terpaksa mengurangi jumlah karyawan.
Biasanya, dalam sekali produksi membutuhkan sebanyak 6 karyawan sekarang hanya tinggal 2 karyawan saja.
"Siasatnya agar bertahan produksi, kalau nganggur kasihan. Karyawannya warga sini semua,"ucapnya.
Baca juga: DKPP Bersama Kelompok Tani Berusaha Mengembangkan Varietas Kedelai Asli Bantul
Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Desa Menjing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang Yunis Setiawan mengatakan, akibat naiknya harga kedelai membuat 10 persen perajin tahu dan tempe di desanya gulung tikar.
"Yang di Mejing itu sekarang yang beroperasi hanya 50-an pabrik dan masih aktif, sebelumnya itu ada 75 pabrik. Sekarang malah berkurang lagi. Bahkan, pabrik kripik tahu di kelurahan Sidomulyo sudah banyak yang tidak produksi,"terangnya.
Sementara itu, melihat banyak keluhan yang dirasakan oleh para anggotanya.
Dirinya juga bingung harus mengadu kepada siapa lagi.
"Dari hasil kemarin demo di Kantor DPRD Kabupaten Magelang, saat harga kedelai Rp12 ribu per kilogram, tidak ada reaksi. Makanya ini mau demo lagi sepertinya percuma. Tidak ada kebijakan khusus. Perajin juga bingung. Kami mau mengeluh, ke siapa,"urainya. ( Tribunjogja.com )