Pertukaran Tentara Tahanan Rusia dan Ukraina, Arab dan Turki Jadi Penengah

Tribunjogja.com Rusia - Kementerian Pertahanan Rusia 55 tentara Rusia dan Donbass telah dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Ukraina pada mengatakan pada Kamis (22/9/2022) waktu setempat.

Puluhan tentara yang dibebaskan sudah diterbangkan ke Rusia dan mendapatkan perawatan psikologis dan medis, kata keterangan kementerian pertahanan.

Menurut Kementerian Pertahanan, pertukaran terjadi setelah proses negosiasi yang sulit, dikutip dari Russian Today.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan pada hari Kamis 215 tentara Ukraina dibebaskan, serta 10 orang asing yang bertempur bersama pasukan Ukraina.

Zelensky mencatat Turki dan Arab Saudi jadi pihak yang menjadi penengah negosiasi.

Menurut Zelensky, Rusia menyerahkan lebih dari 100 anggota Batalyon Azov Ukraina, yang jajarannya termasuk pejuang dengan pandangan nasionalis dan neo-Nazi secara terbuka.

Zelensky mengatakanPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah setuju bahwa beberapa komandan tinggi Ukraina akan berada di bawah perlindungannya.

Pertukaran tahanan dikonfirmasi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi sebagian pasukan cadangan.

Sementara itu, republik Donbass, Donetsk dan Lugansk, serta dua wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, bersiap untuk melakukan referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Pemungutan suara diperkirakan akan segara berlangsung pekan ini. ( Tribunjogja.com )

Baca juga: Referendum Gabung Rusia Akan Lindungi Rakyat Donbass di Masa Depan

Baca juga: Donald Trump Peringatkan Konflik Rusia-Ukraina Bisa Berakhir Perang Dunia III