Tingkatkan Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit, FKKMK UGM Luncurkan Platform Big Data AHS
Data pada platform Big Data AHS UGM diunduh dari aplikasi E-Klaim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dari masing-masing fasilitas kesehatan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) meluncurkan platform Big Data Academic Health System (AHS) UGM, Kamis (22/9/2022), bertepatan dengan penyelenggaraan Health Research & Innovation Expo 2022 di Grha Sabha Pramana.
Platform ini dikembangkan melalui kolaborasi antara FK-KMK UGM, RSUP Dr. Sardjito, dan Rumah Sakit Akademik UGM untuk mempermudah pengelolaan data khususnya untuk kebutuhan penelitian dan pengambilan kebijakan di bidang kesehatan.
“Data adalah bahan bakar bagi pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Hal ini penting untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, mengembangkan inovasi, dan sebagainya, namun selama ini belum tergarap dengan baik,” ucap Dekan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH saat konferensi pers.
Data pada platform Big Data AHS UGM diunduh dari aplikasi E-Klaim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dari masing-masing fasilitas kesehatan.
Dengan adanya kerja sama pengelolaan data tersebut, diharapkan peneliti, dokter, dosen, mahasiswa, maupun masyarakat awan dapat lebih mudah memanfaatkan data yang telah tersedia untuk penelitian serta menciptakan inovasi.
Yodi memaparkan, rumah sakit memiliki beragam data yang bermanfaat bagi kegiatan penelitian, tapi data-data tersebut tidak saling terkoneksi dan tidak tersaji dengan baik.
Sehingga, selama ini, para peneliti harus masuk ke satu per satu rumah sakit dan melakukan proses yang cukup lama untuk bisa memperoleh data yang dibutuhkan.
“Dengan yang kita kembangkan ini kita memfasilitasi supaya ada konektivitas dan data itu tersaji dengan baik dalam bentuk infografis,” imbuhnya.
Ketua tim pengembang Big Data AHS UGM, Anis Fuad, S.Ked., DEA, menambahkan bahwa nantinya FK-KMK akan berkolaborasi dengan sejumlah rumah sakit mitra untuk memperkaya data pada platform tersebut.
Selain menambah jumlah rumah sakit yang tergabung, data yang tersedia juga akan dibuat lebih beragam.
“Saat ini data BPJS yang tersedia baru diagnosis dan demografi pasien, sementara data obat belum ada. Harapannya nanti akan terhubung dengan registrasi masing-masing rumah sakit,” terangnya.
Dia melanjutkan, Kemenkes sudah membuat kebijakan yang mewajibkan rekam medis elektronik di rumah sakit.
Dengan demikian, kata dia, kelengkapan dan muatan data yang disediakan akan lebih baik tetapi tetap memperhatikan prinsip keamanan dan perlindungan data pribadi.
Kegiatan Health Research & Innovation Expo (HRIE) sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Unit Learning Resources and Innovation Development (LERES) FK-KMK UGM sebagai sarana diseminasi hasil penelitian para dosen, peneliti, dan mahasiswa di lingkungan FK-KMK UGM melalui pameran produk inovasi dan poster publikasi ilmiah.