Omzet Pengusaha Sate Kambing Turun Setelah Ada Proyek Pembangunan Jembatan yang Tutup Akses Jalan
Dengan kondisi tersebut, maka akses jalan dari simpang empat jejeran ke jalan Sultan Agung harus terputus.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jembatan Kali Belik yang berada di barat simpang empat Jejeran atau yang biasa disebut Jembatan Jejeran di Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret ditutup sementara.
Penutupan tersebut lantaran tengah ada perbaikan pembangunan jembatan Jejeran.
Dengan kondisi tersebut, maka akses jalan dari simpang empat jejeran ke jalan Sultan Agung harus terputus.
Akibatnya, para pengusaha kuliner di sekitar jalan Sultan Agung terdampak dari segi penurunan jumlah pelanggan.
Salah satu pengusaha kuliner yang mengeluhkan kondisi ini adalah sate Pak Pong.
Dzakiron atau yang akrab disapa Pak Pong mengatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan omzet setelah akses jalan di jembatan Jejeran ditutup.
Di hari-hari biasa, omzet menurun drastis dibandingkan saat akhir pekan.
"Kalau akhir pekan masih mending lumayan banyak pengunjung tapi kalau hari bisa sepi," ujarnya, Kamis (22/9/2022).
Meski tidak menyebutkan penurunan dengan nominal rupiah, namun ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya hanya memotong 20-25 ekor kambing dalam sehari.
Sedangkan sebelum adanya penutupan jalan, dalam sehari sate Pak Pong bisa memotong kambing sampai 45-50 ekor.
Saat Jembatan Jejeran ditutup, maka masyarakat yang melintas di jalan imogiri timur tidak bisa berbelok ke arah barat atau jalan Sultan Agung.
Meski akses jalan Sultan Agung dari Imogiri Barat tetap dibuka, namun hal tersebut juga tidak berpengaruh banyak.
"Penutupan jembatan ini berdampak pada penurunan omzet 40-60 persen," imbuhnya.
Dengan kondisi itu, maka Pak Pong berupaya untuk jemput bola para pelanggan.
Untuk rombongan wisatawan yang sudah langganan dan memiliki nomor kontak Pak Pong biasanya akan dijemput dan diarahkan oleh karyawannya.