Perang Rusia Ukraina
AS Serius Tanggapi Opsi Penggunaan Senjata Nuklir oleh Vladimir Putin
Pemerintah AS menanggapi serius ancaman penggunaan senjata nuklir seperti dungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
“Ini adalah retorika nuklir yang berbahaya dan sembrono,” kata Stoltenberg kepada pemimpin redaksi Reuters Alessandra Galloni di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
“Dia tahu betul perang nuklir tidak boleh diperjuangkan dan tidak dapat dimenangkan dan itu akan memiliki konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Rusia,” tambahnya.
Ditanya apa yang akan dilakukan NATO jika Rusia menggunakan senjata atom, Stoltenberg mengatakan itu "tergantung" pada keadaan.
Tetapi blok itu sangat jelas dalam komunikasi mereka dengan Moskow, perang nuklir tidak dapat dimenangkan oleh Rusia.
“Sejauh ini kami tidak melihat adanya perubahan dalam postur nuklir” Rusia, tambahnya, tetapi NATO memantau secara cermat jika itu berubah.
Dalam pidato yang disiarkan pada Rabu pagi, Putin menuduh barat berusaha memecah belah Rusia dan mengatakan Moskow akan menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mempertahankan integritas teritorial negara itu.
Stoltenberg bersikeras pemimpin Rusia telah membuat kesalahan strategis dengan Ukraina dan konflik di sana tidak berjalan sesuai dengan rencananya - seperti yang disimpulkan oleh NATO.
Dia juga berpendapat pasukan Rusia tidak diperlengkapi dengan baik dan berjuang dengan komando, kontrol, dan pasokan, sementara Ukraina memiliki dukungan terpadu dari barat.
“Kami bukan pihak dalam konflik, tetapi kami mendukung Ukraina,” tegas Stoltenberg. NATO telah mendukung pemerintah di Kiev dengan uang, senjata, pelatihan dan intelijen, menurut beberapa pejabat barat dan media.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)