Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 20 September 2022: Tak Ada Guguran Lava Pijar, Tercatat 23 Gempa Guguran

Aktivitas Gunung Merapi hari ini tidak ada guguran lava pijar, Selasa (20/9/2022). BPPTKG mencatat terjadi 23 guguran dengan 23, Amplitudo

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi hari ini tidak ada guguran lava pijar, Selasa (20/9/2022).

BPPTKG mencatat terjadi 23 guguran, Amplitudo : 3-22 mm, Durasi : 20-106 detik. 

Hybrid/Fase Banyak sebanyak 8, amplitudo : 2-4 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 5.5-7.6 detik. Vulkanik Dalam terjadi 9, Amplitudo : 3-9 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, Durasi : 7.4-8.6 detik. 

Baca juga: Topan Nanmadol Terjang Wilayah Jepang, Melaju dengan Kecepatan 234 KM/Jam

Tektonik Jauh sebanyak 1, Amplitudo : 1 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 213.5 detik. 

Secara visual gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah. 

Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara 17-19 °C, kelembaban udara 74-99 persen, dan tekanan udara 569-686 mmHg. 

Status Gunung Merapi masih Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Selasa 20 September 2022

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved