Berita Klaten Hari Ini
Jelang Puncak Yaa Qowiyyu, Penjualan Apem di Jatinom Klaten Mulai Meningkat
Menjelang puncak acara tradisi budaya dan religi itu, penjualan apem yang berada di sekitar makam Ki Ageng Gribig, Klaten mengalami peningkatan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Puncak acara tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu di Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tinggal dua hari lagi.
Menjelang puncak acara tradisi budaya dan religi Yaa Qowiyyu itu, penjualan apem yang berada di sekitar makam Ki Ageng Gribig mengalami peningkatan.
Per hari, penjual apem bisa menghabiskan sekitar 200 kilogram tepung beras untuk membuat apem.
Seorang penjual apem, Suti (51) mengatakan jika dirinya sejak tahun 2013 mulai berjualan apem di sekitar makam Ki Ageng Gribig.
Dirinya tidak berjualan apem setiap hari karena hanya memanfaatkan momen-momen tertentu saja seperi saparan, lebaran dan bulan-bulan lainnya.
"Saya 10 hari ini jualan apem, ini per hari permintaan meningkat, mulai dari 15 kilogram tepung beras, kalau puncak acara biasanya sampai 200 kilogram," ujarnya saat TribunJogja.com, temui di rumahnya Rabu (14/9/2022).
Menurut dia, apem bikinnya banyak diburu peziarah karena memiliki cita rasa yang khas.
Ia pun telah membuat apem dengan berbagai varian rasa mulai dari rasa original, coklat hingga nangka.
"Kalau yang beli itu ada yang dari Klaten, bahkan dari luar kota juga ada, mereka biasanya ziarah terus pulang bawa oleh-oleh," ucapnya.
Diakui Suti, satu kue apem ia jual seharga Rp1.500.
Namun untuk satu kotak dijual Rp10 ribu dengan isi 7 buah kue.
Apem bikinan Suti juga pernah dicicipi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada gelaran puncak tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu tahun 2021 lalu.
"Saat itu Pak Ganjar datang dengan Pak Airlangga, mereka mencoba dan memuji rasanya, katanya enak," imbuh dia.
Sementara itu, Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan jika menjelang saparan semua varian apem yang dibuat oleh masyarakat sekitar makam Ki Ageng Gribig keluar semuanya.
Sebab, penjualan apem menjelang puncak perayaan tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu itu terjadi peningkatan permintaan.