Berita Bantul Hari Ini

Pencairan BLT BBM di Gilangharjo Bantul Tertunda, Diduga Dimanfaatkan untuk Kampanye Terselubung

Proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak Kenaikan harga BBM di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, terpaksa

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
lustrasi uang 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak Kenaikan harga BBM di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, terpaksa ditunda.

Hal itu dikarenakan dugaan adanya foto salah satu calon lurah di kalurahan setempat yang sedang menggelar pemilihan lurah (Pilur) dalam undangan pencairan BLT BBM.

Panewu atau Camat Pandak, Nanang Dwi Atmoko mengungkapkan, kejadian pembagian undangan BLT BBM yang terdapat foto salah satu calon lurah Gilangharjo tersebut terjadi pada Jumat (9/9/2022) kemarin.

Baca juga: REI DIY Khawatirkan Penurunan Penjualan Properti Akibat Kenaikan Harga BBM

Pihaknya mendapatkan laporan dari warga dan pamong kalurahan bahwa ada dugaan kampanye terselubung dalam proses pencairan BLT BBM.

Mendapat informasi tersebut, dirinya langsung menindaklanjuti dengan meminta klarifikasi sejumlah pihak, termasuk pihak Kantor Pos Cabang Bantul selaku pihak yang diberi kewenangan untuk menyalurkan BLT BBM tersebut. 

Dari keterangan sementara yang ia peroleh, pihak Kantor Pos membagikan undangan melalui kurir tanpa berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon maupun pemerintah kalurahan.

Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut, Kantor Pos menyatakan bahwa bukan kurir Kantor Pos yang menyelipkan foto calon lurah dalam undangan pencairan BLT BBM tersebut.

“Jadi dari Kantor Pos meminta kurir untuk membagikan undangan pencairan BLT BBM untuk 1.600 penerima manfaat di 15 pedukuhan yang ada di Kalurahan Gilangharjo,” ujarnya Senin (12/9/2022).

Persoalan muncul ketika kurir dari Kantor Pos menyerahkan undangan kepada salah satu warga agar dapat dibagikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT BBM.

Dan selanjutnya warga tersebut menyelipkan stiker yang berisi foto calon lurah dan nomor urutnya. 

“Bahkan ada penerima manfaat diminta datang untuk mengambil undangan pencairan BLT dan diberi pesan bahwa bantuan itu dari calon lurah tertentu dan minta didukung,” bebernya.

Dari informasi yang diperolehnya, dari 15 pedukuhan, yang sudah mendapat undangan pencairan baru sembilan pedukuhan.

Namun demikian, tidak semua undangan terdapat foto calon lurah.

Akibat persoalan tersebut, proses pencairan BLT BBM untuk warga Kalurahan Gilangharjo terpaksa tertunda.

Menurutnya proses pencairan BLT BBM bisa dilakukan sebelum Pilur dan bisa juga setelah Pilur. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved