Kandidat Panglima TNI

Komentar Mahfud MD Soal Pengganti Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI

Mahfud MD menyebut pergantian Panglima TNI sudah ada aturan atau mekanismenya tersendiri.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunnews/Irwan Rismawan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Masa jabatan Panglima TNI yang saat ini diemban oleh Jenderal Andika Perkasa akan berakhir pada 21 Desember 2022.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember mendatang, atau tepat saat berusia 58 tahun.

Namun hingga saat ini belum diketahui apakah jabatan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan diperpanjang atau Presiden Jokowi memilih untuk mengangkat panglima TNI yang baru?

Terus bagaimana komentar Menkopolhukam Mahfud MD soal jabatan Panglima TNI yang akan berakhir pada akhir tahun ini?

Mahfud MD menyebut pergantian Panglima TNI sudah ada aturan atau mekanismenya tersendiri.

Untuk itu Mahfud meminta semua pihak menunggu keputusan dari Presiden Jokowi saja.

"Iya sudah ada mekanismenya, ditunggu saja," kata Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/9/2022) seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Mengenai sosok yang berpeluang menjadi Panglima TNI jika Presiden Jokowi memutuskan untuk tidak memperpanjang jabatan Andika Perkasa, Mahfud MD mengaku tidak mengetahuinya.

Menurutnya, sosok yang akan ditunjuk menjadi Panglima TNI merupakan hak dari Presiden Jokowi.

"Enggak tahu, itu Presiden itu. Presiden yang akan mengajukan ke DPR, ditunggu saja," kata Mahfud MD.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyebut masa jabatan Andika bisa diperpanjang selama disetujui oleh Jokowi.

“Kalau perpanjangan mungkin saja tergantung presiden. Sejarahnya kita pernah ada perpanjangan beberapa panglima, kalau enggak salah sudah dua kali,” kata Kharis saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Politikus PKS itu mengklaim, Komisi I akan mendukung keputusan Jokowi apabila memang berencana untuk memperpanjang masa jabatan Panglima.

Apabila masa jabatan Andika Perkasa tidak diperpanjang, maka Jokowi mesti memilih calon pengganti Andika.

Kemudian, DPR bakal melalukan fit and proper test untuk menentukan kelaikan figur tersebut dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Jenderal TNI Endriantono Sutarto pernah dipepanjang masa jabatannya sebagai Panglima.

Sedianya, Endirantono Sutarto yang menjabat di era kepemimpinan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, pensiun di tahun 2006 atau di era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, Endriantono baru pensiun di tahun 2007 setelah usulan perpanjangan masa jabatannya disetujui DPR. Dengan begitu, ia pensiun di usia 59 tahun. 

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Segera Masuki Masa Pensiun, KSAL Yudo Margono Kandidat Kuat Panglima TNI

Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika Perkasa, Matra Laut Lebih Berpeluang

Kandidat Kuat Panglima TNI

KSAL Laksamana Yudo Margono
KSAL Laksamana Yudo Margono (dok.istimewa/ tribunnews)

Salah satu kandidat kuat yang akan menjadi Panglima TNI andalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Beberapa pihak beranggapan, setelah Andika turun, jatah TNI Angkatan Laut untuk mengisi kursi tertinggi pimpinan militer itu.

Belum lama ini, Andika menyinggung soal pentingnya keberlanjutan kepemimpinan di tubuh militer.

Ini Andika sampaikan di hadapan Yudo Margono ketika hadir dalam pameran industri kemaritiman/Naval Expo di Balai Samudera, Jakarta, Minggu (11/9/2022).

Awalnya, Andika ditanya pesannya terhadap Angkatan Laut yang baru berulang tahun pada 10 September 2022.

Ia menjawab, TNI AL sudah berlari dengan kecepatan maksimal menggunakan anggaran yang dimiliki.

Upaya maksimal TNI AL, menurut Andika, terlihat dari berbagai latihan maupun ragam pengadaan.

Soal pengadaan, Andika menekankan betapa pentingnya pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) secara efisien.

"Anggaran yang dimiliki Angkatan Laut maupun Kementerian Pertahanan dalam alutsista itu tinggal bagaimana kita membeli secara efisien," kata Andika kepada awak media, Minggu.

"Karena apa, karena alutsista konvensional makin kesini makin banyak penggantinya," katanya lagi.

Oleh karenanya, Andika mengatakan, penting untuk mempertahankan kepemimpinan ini.

"Kalau ini terus dipertahankan, kontinuitas yang paling penting, leadership (kepemimpinan) juga dipertahankan, maka TNI AL bisa akan maju, sesuai dengan anggaran," kata Panglima TNI.

Mengaku siap

KSAL Yudo Margono pun telah angkat bicara soal spekulasi yang berkembang di publik.

Dia mengaku siap seandainya Presiden Joko Widodo benar-benar memilihnya sebagai calon Panglima TNI.

Menurutnya, sudah menjadi prinsip prajurit untuk patuh kepada perintah.

"Saya sampaikan, prajurit, bukan saya saja, kalau diperintah, ditunjuk pasti akan siap," kata Yudo Margono kepada awal media, Minggu (11/9/2022).

"Saya yakin, jawaban semua prajurit ini kalau ditanya pasti siap, pasti siap. Memang, yang ada, prajurit untuk diperintah dan melaksanakan tugas, pasti akan siap," tuturnya.

Meski demikian, Yudo mengaku, ia tak ingin berandai-andai perihal ini. Dia menyerahkan keputusan tersebut ke presiden sebagai pemegang kewenangan untuk menunjuk Panglima TNI.

"Kan disebut, ya sudah, wong disebut. Itu tadi, kembali lagi saya sampaikan itu adalah hak prerogatif presiden," kata Yudo.

"Jadi jangan disebut-sebut, jangan diandai-andai," ujarnya lagi.

Yudo pun mengaku belum memikirkan program apa yang bakal dia susun seandainya terpilih menjadi Panglima TNI berikutnya.

Pasalnya, hingga kini belum ada kejelasan dirinya ditunjuk sebagai Panglima TNI.

"Wong belum (ditunjuk), kok, program bagaimana? Ya serahkan ke Bapak Presiden," kata dia. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved