Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 9 September 2022: Keluarkan 2 Kali Guguran Lava 1.800 Meter ke Barat Daya
Aktivitas Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava 2 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan terdengar suara guguran
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava 2 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan terdengar suara guguran dari PGA Babadan.
Hal ini berdasarkan periode pengamatan 00:00-06:00 WIB.
Berdasarkan sumber data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ), secara visual gunung tampak jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 125-150 m di atas puncak kawah.
Baca juga: Jawaban Kemenaker Soal Harga BBM Naik, Apakah Upah Pekerja Ikut Naik?
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 13-18 °C, kelembaban udara 61-99 persen, dan tekanan udara 628-687 mmHg.
Catatan aktivitas kegempaan yakni guguran jumlah 25, Amplitudo 3-19 mm, Durasi 20.2-180.2 detik.
Hembusan Jumlah 4, Amplitudo 3-4 mm, Durasi 19.9-28.6 detik.
Hybrid/Fase Banyak Jumlah 7, Amplitudo 3-12 mm, S-P 0.3-0.9 detik, Durasi 4.8-8.8 detik.
Vulkanik Dalam Jumlah 8, Amplitudo 5-8 mm, S-P 0.8-1 detik, Durasi 7.2-11.4 detik.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi hingga saati ini masih di level II (siaga).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Jumat 9 September 2022
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)