Berita Sleman Hari Ini

Anggrek Milik Andry Susanto Juarai Festival Anggrek Vanda Tricolor 5 di Sleman, Ini Kisahnya

Lebih dari 100 anggrek dipamerkan dalam Festival Anggrek Vanda Tricolor 5 di Titi Ochids, Harjobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Kamis

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana
Andry Susanto (37) pemenang lomba Festival Anggrek Vanda Tricolor 5 sedang berfoto bersama anggrek miliknya di Titi Ochids, tepat di Kalurahan Harjobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/9/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lebih dari 100 anggrek dipamerkan dalam Festival Anggrek Vanda Tricolor 5 di Titi Ochids, Harjobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Kamis (8/9/2022).

Anggrek-anggrek tersebut juga diperlombakan oleh panitia Festival Anggrek Vanda Tricolor 5 yang diikuti oleh 41 peserta dari berbagai daerah.

Baca juga: Wuling Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya Air ev di Yogyakarta

Anggrek dengan tinggi sekitar 50 centimeter yang dipamerkan menggunakan media pot bunga plastik berwarna coklat, berhasil menyabet juara satu dalam Festival Anggrek Vanda Tricolor 5.

Pasalnya, anggrek yang dimiliki oleh Andry Susanto (37) dari Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman, merupakan anggrek asli dari lereng merapi.

Dengan corak titik acak berwarna ungu kemerahan di bagian kelopaknya, Anggrek Vanda Tricolor tersebut telah menyita perhatian dewan juri hingga pengunjung kala itu.

"Saya tidak menyangka bisa mendapat juara satu, tapi sebelumnya saya memang sudah memprediksi bisa nih masuk kategori menang. Ternyata realitanya lebih. Malah bisa dapet juara satu. Itu suatu kebanggan bagi saya, karena melihat anggrek tumbuh saja saya sudah senang apalagi bisa mendapat juara satu. Itu bonus sekali bagi saya," ujar Andry kepada Tribunjogja.com, di Festival Anggrek Vanda Tricolor 5, Kamis (8/9/2022).

Pasalnya, anggrek yang dimiliki oleh Andry sendiri baru dua kali berbunga pada tahun keempat selama tumbuhan itu hidup. 

Sedangkan, proses penanaman anggrek itu sendiri sangatlah mudah. Sebab tidak banyak air dan pupuk yang digunakan saat proses perawatan Anggrek Vanda Tricolor.

Akan tetapi, dikatakannya saat merawat anggrek tersebut dibutuhkan kesabaran yang extra.

Umumnya, anggrek itu bersifat epifit atau hidup dengan menopang di tumbuhan lain dan litofit atau tumbuh di bebatuan. 

Sehingga, media tanamnya tidak membutuhkan tempat yang berlebihan.

"Makanya perawatannya saya gantung-gantung dengan media tanam sabut kelapa. Tapi sekitar satu tahun kemudian baru saya tanam di pohon duku. Baru tiga tahun kemudian anggrek itu berbunga," tutur Andry.

Namun ada hal khusus yang harus diperhatikan saat merawat anggrek, yaitu suhu.

"Karena anggrek saya asli dari lereng merapi, suhu udara di lereng jauh berbeda dengan suhu udara di tempat saya tinggal. Maka hal itu bisa membuat pertumbuhan pohon anggrek lambat dan berbunganya juga menjadi terhambat. Begitu juga ukuran tumbuhnya bisa lebih kecil dari yang aslinya," sambungnya.

Baca juga: Ditlantas Polda DIY : 20 Persen Kecelakaan Terjadi di Jalur Ring Road

Sebab, suhu udara pada malam hari di lereng merapi bisa mencapai 16 derajat celsius, sedangkan di perkotaan bisa mencapai 29 derajat celsius.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved