Berita Bisnis Terkini

Harga Cabai Merah Keriting di Sleman Perlahan Meroket

Harga komoditas cabai rawit merah dan keriting yang dalam dua hari terakhir perlahan mengalami kenaikan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Ilustrasi cabai merah kriting. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) mulai berpengaruh terhadap harga pangan di Bumi Sembada.

Terutama, harga komoditas cabai rawit merah dan keriting yang dalam dua hari terakhir perlahan mengalami kenaikan.

Saat ini, harga di beberapa pasar tradisional telah menembus di atas Rp 70 ribu per kilogram. 

"Iya. Harga cabai, terutama keriting merah dan rawit merah tembus di atas Rp 70 ribu. Faktornya juga karena biaya transportasi naik, imbas kenaikan BBM ," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman , Nia Astuti, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Harga Cabai di Sleman Kembali Naik dan Sentuh Rp 80 Ribu

Meroketnya harga cabai rawit merah keriting ini, menurut dia, masih akan analisa lebih mendalam.

Apakah kenaikan harga benar-benar dipengaruhi faktor bahan bakar minyak yang naik atau karena faktor lain.

Sebab, harga cabai di pasar Sleman selama ini memang sangat fluktuatif. 

"Kami baru analisa lebih dalam. Karena harga cabai itu sangat fluktuatif. Banyak juga dipengaruhi faktor musim dan jumlah permintaan," terangnya. 

Pantauan harga pangan Disperindag Sleman , harga tertinggi cabai rawit merah keriting di pasar tradisional telah menembus Rp 80 ribu perkilogram.

Harga rata-rata di angka Rp 78,250/ kg. Sedangkan harga cabai merah besar tertinggi Rp 80 ribu/kg.

Kenaikan juga terjadi pada harga cabai rawit merah di mana hari ini mengalami kenaikan Rp 3.000/ kg menjadi Rp 49.625/kg.

Baca juga: Harga Cabai di Gunungkidul Sempat Tembus Rp 80 Ribu, Diklaim Bukan Efek Naiknya Harga BBM Subsidi

Padahal hari sebelumnya, rata-rata di harga Rp 46,625/kg. 

Sementara itu, Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sleman , Budihardjo berujar tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Sleman hingga saat ini belum memantau ke lapangan mengenai dampak kenaikan harga BBM di masyarakat.

Pihaknya mengaku masih dalam tahap rapat internal. 

"Baru tahap koordinasikan internal dulu," kata Budi.

Setelah ini, TPID Sleman mengaku akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved