Berita Gunungkidul Hari Ini
Harga Cabai di Gunungkidul Sempat Tembus Rp 80 Ribu, Diklaim Bukan Efek Naiknya Harga BBM Subsidi
Harga beberapa jenis cabai di Kabupaten Gunungkidul terpantau mengalami kenaikan yang signifikan. Lonjakan harga itu pun terlihat
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga beberapa jenis cabai di Kabupaten Gunungkidul terpantau mengalami kenaikan yang signifikan.
Lonjakan harga itu pun terlihat sejak beberapa hari terakhir.
Mengacu pada data harian Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, harga rata-rata cabai merah biasa terpantau paling fluktuatif.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Jogja di Bara Investment Group, untuk Lulusan D3 dan SMK/SMA
Harganya sempat menembus Rp 80 ribu per kilogram (kg) pada Senin (05/09/2022).
Namun pada Selasa (06/09/2022) ini, terpantau penurunan tipis jadi Rp 70 ribu per kg.
Adapun pekan lalu, harga cabai merah biasa masih di kisaran Rp 40 ribu per kg.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disdag Gunungkidul, Hartini menampik lonjakan harga terjadi sebagai dampak dari kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
"Kenaikannya lebih karena tingginya permintaan," katanya dihubungi siang ini.
Menurut Hartini, saat ini banyak masyarakat Gunungkidul yang tengah menggelar hajatan hingga kegiatan adat di wilayahnya masing-masing.
Kegiatan seperti ini membutuhkan bahan pangan yang lebih banyak.
Lantaran banyaknya kegiatan ditambah dengan naiknya kebutuhan, permintaan pun juga ikut terkerek.
Alhasil, kondisi tersebut memicu terjadinya kenaikan harga cabai merah biasa saat ini.
"Kalau persediaannya sendiri masih tetap mencukupi dan aman," ujar Hartini.
Ia juga menyatakan kenaikan harga BBM subsidi belum begitu terasa dampaknya pada harga-harga bahan pokok (bapok).
Menurutnya, harga bapok sampai saat ini masih cenderung stabil.