Perang Rusia Ukraina

Gazprom Matikan Pipa Nord Stream Tanpa Batas, Eropa dan Inggris Makin Panik

Gazprom mematikan jaringan pipa Nord Stream 1 sejak Jumat lalu dan tidak ada batas watu sampai kapan menyusul kerusakan instalasi pemasok gas Eropa.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
AFP
Pipa gas Nord Stream 1 diresmikan lebih dari satu dekade yang lalu. Gazprom menhentikan pasokan gas ke Eropa tanpa batas waktu menyusul kerusakan instalasi. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Mantan Kepala Eksekutif Asosiasi Perdagangan Energi Inggris Angela Knight mengatakan, keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin (lewat Gazprom) menutup pipa gas Nord Stream 1 telah membuat Inggris dan Eropa panik.

Knight mengatakan hal itu pada wawancara Times Radio, yang dikutip Sputniknews, Minggu (4/9/2022). Ia menggambarkan keputusan itu upaya Presiden Rusia  melawan sanksi dan memulai perang ekonomi melawan negara-negara barat.

“Dia sebenarnya memainkan perang ekonomi sangat baik. Dia memainkan perang psikologis dengan sangat baik. Kami telah panik sebagai negara, Eropa juga panik, dan itu tidak mengejutkan dan saya tidak mengkritiknya,” kata Knight.

Baca juga: Gazprom Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Perusahaan Engie di Prancis

Baca juga: Kehilangan Pasokan Gas Rusia, Eropa Bisa Runtuh Mulai Musim Dingin Tahun Ini

Baca juga: Josep Borrel : Eropa Akan Sepenuhnya Berhenti Beli Gas Rusia

AS dan Uni Eropa telah berulang kali menuduh Rusia menggunakan energi sebagai senjata, dan mengerahkannya melawan barat sebagai bagian perang hibrida atas Ukraina. Tuduhan ini ditolak keras Moskow.

Mantan CEO Energi Inggris juga menuduh pemerintah (Inggris) melakukan kebijakan energi yang salah, yang telah mengakibatkan banyak ketergantungan dari negara-negara eksternal, dan mereka tidak terlalu ramah.

Berbicara tentang kejutan yang sangat buruk yang dialami orang Inggris, Knight memperingatkan melewati musim dingin ini akan menjadi tugas yang sulit dan mahal.

“Ada kemampuan besar untuk mengatur ulang banyak strategi dan kebijakan kami dan melakukannya dengan cepat sehingga kami mendapatkan kembali kecukupan itu, dan itu akan membantu tidak hanya dalam jangka pendek tetapi sebenarnya dalam menengah dan juga jangka panjang,” katanya.

Pernyataan Knight muncul setelah raksasa gas Rusia Gazprom mengumumkan pada Jumat mereka telah menerima peringatan dari pengawas teknis negara itu Rostekhnadzor tentang kerusakan satu-satunya mesin yang tersisa untuk pipa Nord Stream.

Fasilitas tersebut telah ditutup tanpa batas waktu sampai masalah diselesaikan. “Sampai masalah mengenai pengoperasian peralatan dihilangkan, pengangkutan gas melalui pipa gas Nord Stream telah dihentikan sepenuhnya,” kata Gazprom.

Menurut Gazprom, kebocoran oli terdeteksi selama pekerjaan pemeliharaan di stasiun kompresor Portovaya, yang dilakukan bersama dengan perwakilan perusahaan Siemens.

Akhir bulan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan sanksi anti-Rusia Barat telah menyebabkan penangguhan operasi Nord Stream.

Dia menggarisbawahi Moskow dan Gazprom telah berkomitmen dan tetap berkomitmen pada kewajiban dan kontrak mereka.

Tetapi mereka tidak dapat memenuhinya saat ini karena pembatasan dan sanksi yang diberlakukan oleh UE, Inggris, dan oleh negara lain.

 

Nord Stream, yang saat ini merupakan satu-satunya rute utama yang tersisa untuk pengiriman gas Rusia ke Eropa Barat, mengalami penurunan secara dramatis musim panas ini setelah otoritas Kanada menunda pengiriman turbin Siemens yang diperlukan untuk operasinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved