Rani Istiyani Korban Meninggal Kebakaran di Jakal Sleman Karyawan di UGM Sosoknya Dikenal Ramah
Kepala bidang Keamanan dan Ketertiban UGM, Nando bercerita Rani merupakan staf petugas jaga lapangan yang tugas sehari-harinya berjaga di pos boulevar
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pusat Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Universitas Gadjah Mada ( UGM )berduka.
Salah satu anggotanya, Rani Istiyani, menjadi korban meninggal dunia bersama anaknya, Mora Putri Ayu dan sang Bapak, Subono dalam peristiwa kebakaran rumah di Jakal Padukuhan Kocoran, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman.
Di lingkungan tempat kerjanya, perempuan berusia 38 tahun itu dikenal supel dan ramah.
Baca juga: Cerita Perjuangan JNE Hadapi Krisis Selama 32 Tahun Sebagai Penyedia Jasa Logistik
Kepala bidang Keamanan dan Ketertiban UGM, Nando bercerita Rani merupakan staf petugas jaga lapangan yang tugas sehari-harinya berjaga di pos boulevard.
Mayoritas rekan sivitas di lingkungan UGM mengenal sosok Rani.
"Karena beliau cukup ramah bertegur sapa dengan siapapun. Tidak ada musuh dan semua bersahabat dengan Rani," kata Nando, Jumat (2/9/2022).
Menurut dia, Rani memiliki suara nyaring sehingga ketika berkomunikasi melalui saluran udara orang akan langsung mengetahui jika itu suara Rani meskipun tanpa menyebut nama.
Rani dikenal sosok yang supel. Ketika sedang tugas pengamanan di lapangan, Ia dengan ringan tangan tanpa diminta selalu menyiapkan teh bagi rekan-rekan seprofesinya.
"Kami kan ada dapur khusus. Bila ada kejadian lapangan, dia yang selalu mengingatkan kami. Jaga kesehatan dan jangan lupa istirahat, itu yang sangat mengena bagi kami semua. Makanya, hampir seluruh teman lintas angkatan datang (ke pemakaman) untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Rani," kata dia.
Bantu Biaya
Rani bersama anaknya, Mora Putri Ayu (6) dan bapaknya, Subono meninggal dunia diduga karena menghirup asap pekat setelah rumah keluarganya terbakar hebat.
Jenazah satu keluarga ini dibawa ke RSUP Sardjito.
Nando mengatakan, segala biaya di rumah sakit akan ditanggung PK4L UGM .
Selain itu, pihaknya juga telah memberikan santunan duka cita kepada keluarga korban.
Rekan-rekan PK4L juga mayoritas datang melayat bergotong royong menyiapkan pemakaman bersama masyarakat.
Baca juga: Cerita Sedih Dedy Cahyono Putro, Korban Selamat Kebakaran di Jakal yang Renggut Nyawa 3 Orang
"Sebagai penghormatan terakhir bagi rekan kami, kami jadi tim pengusung (jenazah) dari rumah sakit sampai pemakaman. Kami menyiapkan ambulans dengan peti, semua kami siapkan dari UGM dan SKK," kata Nando.
PK4L UGM diakui sangat berduka atas musibah ini.
Sebab, selain Rani sebagai anggota, bapak Subono (ayah Rani) juga merupakan pensiunan UGM yang sering berinteraksi bersama petugas Keamanan dan Ketertiban kampus UGM.
Diketahui sebelumnya, kebakaran terjadi di jalan Kaliurang km, 4,5, tepatnya di padukuhan Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jumat (2/9/2022).
Dalam peristiwa itu, tiga rumah terbakar dan ditemukan tiga korban meninggal dunia.
Tiga korban itu antara lain Subono, 64 tahun, Rani Istiyani, 38 tahun dan Mora Putri Ayu, 6 tahun.
Kasiops Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto mengatakan, ketiga korban ditemukan meninggal dunia di dua kamar lantai II bangunan rumah yang terbakar.
Posisinya tergeletak dan jauh dari akses pintu keluar.
"Korban ditemukan tergeletak di dua kamar. Jadi, ada satu kamar berisi dua korban. Semua korban ini posisinya masih jauh dari akses titik keluar," kata dia.
Ketiga korban ini merupakan satu keluarga. Dua korban yang disebutkan terakhir, merupakan Ibu dan anak.
Mereka meninggal dunia diduga karena terlalu pekat menghirup asap. (rif)