Berita Jogja Hari Ini
Sri Sultan HB X Gelar Sapa Aruh Peringati 10 Tahun Status Keistimewaan DIY, Berikut Petikan Isinya
Peringatan 10 tahun status keistimewaan DIY hendaknya perlu disikapi dengan berpikir reflektif dengan tujuan peningkatan kesejahteraan segenap rakyat.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
Sri Sultan HB X meyakini jika potensi keunggulan dilancarkan dari kalurahan, niscaya kalurahan akan menjadi sentra pertumbuhan sekaligus menjadi ujung depan pemberantasan kemiskinan.
"Konsep ini relevan untuk mengakselerasi pembangunan kalurahan, dalam mengejar kemajuan perkotaan, karena sumber potensinya itu toh berada di kalurahan," ucap Sultan.
Selaras dengan hal tersebut, kegemilangan predikat istimewa akan semakin bermakna, seiring keragaman yang tercipta dalam kreativitas, adat istiadat, serta living tradition masyarakat Yogyakarta, maupun sumbangsih seluruh masyarakatnya.
"Bahwa untuk memberi sumbangsih dan menjadi wong Jogja, tidaklah harus lahir di Jogja dan atau memiliki darah keturunan Jawa. Sudah semestinya, keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa Menjadi Jogja, adalah Menjadi Indonesia," terang Sultan.
"Dan jika memang demikian, semoga Tuhan yang maha kuasa berkenan melimpahkan bekah dan rahmat-Nya, agar satu dasawarsa UUK DIY semakin mampu memberi manfaat bagi segenap lapisan masyarakat DIY serta bangsa dan negara," sambung Sri Sultan HB X.
( tribunjogja.com )